Manado (ANTARA) - Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Muhammad Zulkifli, mengatakan sebagian besar gempa tektonik yang mengguncang Sulawesi Utara dan sekitarnya berkedalaman dangkal.

"Gempa tektonik yang terekam pada periode 1 - 7 September 2023 sebesar 53, 49 persen berkedalaman dangkal," kata Zulkifli di Manado, Kamis.

Gempa bumi berkedalaman dangkal terjadi di antara satu kilometer hingga 60 kilometer.

Sisanya, kata dia, sebesar 44,19 persen gempa terjadi pada kedalaman menengah yaitu antara 61-300 kilometer dan 2,33 kilometer berkedalaman dalam (lebih dari 300 kilometer.

Baca juga: Bagian luar gedung KONI Sulut mengalami kerusakan akibat gempa

Baca juga: Gempa M 5,7 yang guncang Karatung Sulut tidak berpotensi tsunami


Zulkifli mengatakan pada periode ini Stasiun Geofisika Manado merekam sebanyak 43 kejadian gempa tektonik yang mengguncang wilayah Sulut dan sekitarnya.

Sebagian besar (65,12 persen) bermagnitudo antara tiga hingga 4,9, sedangkan sisanya sebesar 34,88 persen memiliki magnitudo kurang dari tiga.

"Tidak terdapat gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat," ujarnya.

Berdasarkan peta seismisitas atau peta episenter, sebagian besar kejadian gempa tersebar di area Teluk Tomini dan Laut Maluku.

Pada pekan sebelumnya, Stasiun Geofisika merekam sebanyak 44 kejadian gempa bumi.

Terdapat tiga gempa bumi yang dirasakan masyarakat seperti di Berau terasa di Berau(II MMI), di Gorontalo terasa di Pohuwato, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo Utara, dan Kabupaten Boalemo (III MMI) serta gempa di Talaud dirasakan di Talaud (III MMI).*

Baca juga: 34 gempa guguran terekam Pos PGA Karangetang Senin pagi

Baca juga: Pos PGA: Terjadi 67 kali gempa guguran di Gunung Karangetang

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023