Manado (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) mengajak warga mematuhi radius bahaya Gunung Karangetang meskipun guguran lava dari puncak kawah relatif menurun.

"Harus tetap waspada terhadap potensi ancaman awan panas guguran ataupun banjir material vulkanik dari sungai atau kali yang berhulu di puncak kawah," kata Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado, Kamis.

Bila dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya, gempa guguran yang terekam mencapai puluhan kali pada periode pengamatan setiap enam jam, berbeda dengan pekan belakangan ini, gempa guguran relatif jauh menurun.

Pada periode pengamatan pukul 00.00 - 06.00 Wita, Pos PGA Karangetang merekam satu kali gempa guguran amplitudo 15 milimeter selama 74 detik, satu kali gempa hibrida/fase banyak dengan amplitudo 20 milimeter, S-P: 0 detik durasi 10 detik, serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo delapan milimeter, S-P: 19 detik selama 53 detik.

Baca juga: PVMBG: Erupsi efusif Gunung Karangetang masih terjadi

Baca juga: Aktivitas gempa guguran Gunung Karangetang semakin menurun


Berikutnya, pada periode pengamatan pukul 06.00 - 12.00 WITA, terekam satu kali gempa tremor harmonik amplitudo 10 milimeter selama 52 detik, dua kali gempa hibrida/fase banyak amplitudo: 20 milimeter, S-P: 0 detik selama 11 detik detik serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15 milimeter, S-P: 28 detik selama 73 detik.

"Status Gunung Karangetang masih level tiga siaga," kata Yudia.

Dia berharap warga mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG, pengunjung atau wisatawan diminta tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 km dari puncak kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (selatan), serta area perluasan sektoral ke arah barat daya, selatan, tenggara sejauh 3,5 kilometer.

Mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya.

Yudia juga berharap masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.*

Baca juga: PVMBG imbau warga mewaspadai awan panas guguran Karangetang

Baca juga: PVMBG catat 215 gempa guguran Karangetang dalam sepekan

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023