13 ular yang sudah ditangkap warga memiliki ukuran yang bervariatif, mulai dari 30 centimeter hingga empat meter.
Jakarta (ANTARA) - Sebuah rumah yang terbengkalai di Gang Mancung RT 12/ RW 12, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, diduga menjadi sarang ular Sanca.

Ketua RT 12/12 Kelurahan Utan Kayu Selatan, Yanti ketika ditemui di Jakarta, Kamis, mengatakan hingga saat ini sudah menemukan 13 ekor ular sanca di rumah yang terbengkalai hampir selama 16 tahun.

Menurut dia hampir setiap hari warga melakukan pencarian ular di sekitar rumah tersebut, namun pemilik rumah tidak membolehkan warga untuk masuk ke dalam rumah.

"Pemilik rumah tidak membolehkan warga masuk ke dalam rumahnya, meski rumahnya disinyalir menjadi sarang ular," kata dia.

Bahkan, pada pekan lalu petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur datang dan ingin membantu mencari ular, namun dilarang oleh pemiliknya.

"Panjang ularnya macam-macam, bahkan ada yang mencapai 4 meter. Beratnya mungkin sekitar 20 kilogram," kata Yanti.

Warga lainnya, Rini Wijiastuti (48) mengatakan warga setempat pernah melihat ular yang berasal dari rumah tersebut pada pukul 18.30 WIB, persis usai Shalat Maghrib.

"Saya pernah melihat itu baru nampak ularnya ada di jalanan, dan posisinya lagi makan tikus, kebetulan memang saat itu ada teman dan saudara yang lihat, lalu buru-buru ditarik ularnya supaya dia tidak masuk lubang (saluran air) lagi. Nanti kalau masuk ke lubang lagi posisi udah pasti ngumpet tidak bisa kita ambil," ujarnya

Wanita yang bertempat tinggal berjarak tiga rumah dari lokasi tersebut menjelaskan, 13 ular yang sudah ditangkap warga memiliki ukuran yang bervariatif, mulai dari 30 centimeter hingga empat meter.

"Sampai saat ini sudah 13 ekor, empat itu ukuran besar sekitar empat meter, kalau sisanya itu kecil-kecil kisaran satu meter," ucapnya.

Warga, kata dia, mengaku resah dan khawatir terkait keberadaan ular sanca yang berada di rumah terbengkalai tersebut.

"Saya pribadi sebagai warga resah, apalagi saya posisi rumahnya lumayan berdekatan, dan masih ada celah di bagian atas rumah. Saat tidur suka tidak tenang," ucapnya.

Dia menduga masih terdapat beberapa ular di dalam rumah yang kondisinya sudah tidak layak huni tersebut.

Namun beragam upaya warga hingga petugas Damkar Jakarta Timur untuk evakuasi kerap mendapatkan hambatan dari pemilik rumah.

Ular yang berhasil ditangkap hanya karena kebetulan warga melihat dan bukan karena melalui perencanaan secara matang.

Rini berharap pemilik rumah dapat segera mengizinkan proses evakuasi, sehingga lingkungan tersebut menjadi bersih dan aman.
Baca juga: 58 unit rumah di kawasan industri Pulogadung terbengkalai
Baca juga: Kawasan penuh ular di Jakarta ditata jadi kampung budaya
Baca juga: Gulkarmat Jaktim evakuasi dua ular sanca di Cipayung


 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023