Masyarakat yang selama ini bekerja di sektor UMKM sebagai sektor pendukung wajib mendapat perhatian dari pendidikan tinggi
Banda Aceh (ANTARA) - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menjalin kerja sama dengan Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial (FBIS) Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) untuk mengkaji ketahanan ekonomi di Aceh dan Indonesia.

“UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Universitas Dian Nusantara merasa perlu dan penting melakukan penelitian dan pengabdian kolaborasi yang dipastikan akan berdampak pada peningkatan ekonomi nasional, khususnya di Aceh,” kata Dekan FBIS UNDIRA C.M. Doktoralina di Darussalam, Banda Aceh, Jumat.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela penandatanganan naskah kerja sama yang disaksikan langsung Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr Mujiburrahman di ruang kerja rektor di Darussalam Banda Aceh.

Baca juga: Sidang Pleno ISEI bahas ketahanan-kebangkitan ekonomi menuju RI maju

Ia menjelaskan, FEBI UIN Ar-Raniry dan FBIS Undira, bekerjasama dan akan mengkaji untuk menggiatkan UMKM dan pesantren yang secara positif mengajarkan pembelajaran dalam kemandirian diri.

“Masyarakat yang selama ini bekerja di sektor UMKM sebagai sektor pendukung wajib mendapat perhatian dari pendidikan tinggi,” katanya.

Doktoralina mengatakan peran pesantren atau dayah dalam luaran setelah proses pendidikan seharusnya mendapat perhatian untuk dapat meningkatkan IPM, di mana melalui pendidikan setidak-tidaknya, masyarakat kecil dipersiapkan untuk membangun ekonominya.

Baca juga: ASEAN berkomitmen perkuat ketahanan ekonomi kawasan

“Riset mendalam diperlukan di Aceh, untuk mendapatkan solusi pasti atas dampak lain yang mungkin diperlukan dalam pengambilan keputusan teknis. Dampak UMKM di Aceh sudah jelas terlihat, terutama bagi masyarakat kecil yang hidup mata pencariannya melalui pekerjaan pendukung, ini yang harus segera dilakukan,” katanya.

Dekan FEBI UIN Ar-Raniry Dr Hafas Furqani mengatakan untuk membangun kekuatan ekonomi dalam suatu dayah di Aceh melalui UMKM juga harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman dengan mengoptimalisasi teknologi informasi, khususnya dalam seluruh aktivitas proses pencatatan dan pelaporan keuangan dan perpajakannya.

Dekan Hafas Furqani menambahkan kesepakatan kerja sama antara kedua belah pihak tersebut dapat membantu pengembangan ekonomi Aceh, khususnya melalui program pengabdian peningkatan SDM dan UMKM dayah.

Baca juga: Menlu RI: Bank Dunia dan IMF apresiasi ketahanan ekonomi ASEAN

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023