Untuk tahun ini, `Semarang Night Carnival` sudah ketiga kalinya digelar. Daerah-daerah lain juga memiliki parade budaya seperti ini. Namun, tentunya yang ada di Semarang berbeda dengan kota-kota lainnya,"
Semarang (ANTARA News) - Pawai "Semarang Night Carnival 2013" berhiaskan ratusan kostum glamour dan gemerlap, Jumat malam, mewakili elemen kebudayaan yang ada di Kota Atlas, yakni Jawa, China, India, dan Arab.

Parade budaya itu dibuka dengan tarian "warak ngendog", sebuah koreografi tari yang menggambarkan warak sebagai hewan mitologi simbol budaya masyarakat Kota Semarang yang disajikan oleh Sanggar Tari Wijoyo Laras.

Ratusan orang mengenakan beraneka kostum berwarna-warni, terbagi atas empat kelompok budaya, ditambah satu kelompok gabungan berarakan mulai dari depan Kantor Balai Kota Semarang menuju Lapangan Simpang Lima.

Mulai dari kostum yang menyerupai kupu-kupu lengkap dengan sayap yang beraneka warna, kostum dengan sayap mengepak layaknya burung, hingga mahkota yang dihiasi beraneka ornamen dan rumbai-rumbai yang menyala.

Setiap kelompok elemen budaya menyertakan simbol-simbol yang khas, diiringi alunan musik yang mewakili masing-masing kebudayaan, seperti lagu mandarin yang mewakili kebudayaan China dan tembang tradisional Jawa.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, parade budaya yang mengangkat elemen kebudayaan di Kota Atlas itu merupakan agenda tahunan yang digelar sebagai puncak Hari Jadi Ke-466 Kota Semarang.

"Untuk tahun ini, `Semarang Night Carnival` sudah ketiga kalinya digelar. Daerah-daerah lain juga memiliki parade budaya seperti ini. Namun, tentunya yang ada di Semarang berbeda dengan kota-kota lainnya," katanya.

Ia mengakui masyarakat Semarang terdiri atas beragam etnis, budaya, hingga agama dengan kekhasannya masing-masing, tetapi masyarakat tetap hidup rukun dan bersatu padu dalam membangun kotanya yang tercinta.

"Kami ingin menunjukkan bahwa Kota Semarang nyaman untuk disinggahi dan ditempati siapa pun. Banyak destinasi wisata yang potensial untuk dikunjungi. Kami ingin mengajak siapa pun berkunjung ke Semarang," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Nurjanah menambahkan parade budaya itu melibatkan setidaknya 1.000 peserta, 500 kostum beraneka model, serta 300 kelompok drum band untuk mengiringi arak-arakan.

Peserta yang terlibat dalam parade, antara lain siswa-siswi SMP, SMA, SMK, sanggar seni, sekolah modeling, perguruan tinggi, AIESEC Universitas Diponegoro Semarang, serta kalangan seniman dan budayawan Semarang.

Nurjanah mengungkapkan tujuan parade budaya itu untuk mengenalkan keunggulan Kota Semarang kepada masyarakat luas, sekaligus mengajak untuk datang dan mengunjungi berbagai destinasi wisata yang ada di Kota Lumpia.

Parade budaya yang bertema "Semarang Semarak Warna" itu diakhiri di Lapangan Simpang Lima Semarang, dilanjutkan dengan pentas hiburan yang diisi deretan artis papan atas, seperti Giselle, Inul Daratista, dan D`Masive.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013