Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia mengirimkan 30.000 eksemplar Al Quran terjemahan bahasa Inggris dan Mandarin ke Australia, Kanada dan Inggris guna mengatasi Islamofobia.

Pengiriman 30.000 eksemplar Al Quran terjemahan ketiga negara tersebut bagian dari peluncuran penyerahan tiga kontainer Wakaf Sejuta Quran yang dilakukan oleh Yayasan Restu dan Nasyrul Quran di Putrajaya.

Wakaf sejuta Al Quran memberikan sinyal yang jelas bahwa kekerasan tidak dapat diberantas dengan kekerasan, kata Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melalui akun media sosialnya diakses di Kuala Lumpur, Sabtu.

Malaysia, ujar dia, bermaksud menggunakan pendekatan bijak dalam menangani gejala Islamofobia dibandingkan pendekatan reaksioner yang berbasis emosi.
Baca juga: Muslim Jerman hadapi peningkatan pelecahan dan ancaman

Ia menyebut usaha Pemerintahan Persatuan mendukung inisiatif itu merupakan hal konsisten dalam meningkatkan pemahaman dan penghayatan Al Quran, khususnya mengungkap semangat Madani yang menjunjung nilai dan akhlak didukung agama.

Malaysia menargetkan menyelesaikan pencetakan 1 juta eksemplar terjemahan Al Quran berbagai bahasa, 15 bahasa pada fase pertama dan 15 bahasa lainnya di fase kedua, kata Anwar.

Upaya Malaysia menolak fasisme dan Islamofobia juga Anwar sampaikan baru-baru ini di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 di Jakarta awal September lalu.
Baca juga: Umat Islam Belanda gelar aksi protes penodaan Quran di Eropa

Ia mengatakan pendirian Malaysia yang menganggap penodaan agama apapun adalah pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran terhadap hak kebebasan beragama.

Pemimpin dunia harus melakukan upaya untuk menyelesaikan masalah itu, lanjutnya.

Baca juga: Uni Eropa seru negara-negara perangi kebencian anti-Muslim

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023