Bandarlampung (ANTARA News) - Dalam era globalisasi ini tidak dapat dihindari adanya persaingan antarbangsa, dan telah membuat dunia terintegrasi dalam satu kawasan perdagangan termasuk ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga Provinsi Lampung bersiap menghadapinya.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dengan persaingan yang makin terbuka tersebut membutuhkan kemampuan adaptasi dan daya saing dari masing-masing negara, termasuk Indonesia khususnya di Lampung itu terungkap dalam Rembug dan Talkshow bertajuk "Provinsi Lampung Menyongsong ASEAN Community 2015" di aula Gedung Pascasarjana Kampus Informatics and Business Institute (IBI) Darmajaya di Bandarlampung, Sabtu.

Dialog itu menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain Kapolda Lampung Brigjen Pol Drs Heru Winarko, Danrem 043/Garuda Hitam Kolonel CZI Amalsyah Tarmidzi SIP, Kepala Bappeda Provinsi Lampung Ir Ediyanto MSi, Ketua Kadinda Lampung Mustafa MH, Rektor IBI Darmajaya Dr Andi Desfiandi SE MA, dan Branch Manager Bank Mandiri Cabang Bandarlampung Wahyu Nugraha.

Rektor IBI Darmajaya Andi Desfiandi menerangkan, ASEAN Community 2015 merupakan kesepakatan di antara 10 negara ASEAN untuk membentuk sebuah komunitas bersama yang berisi komitmen pengintegrasian tiga sektor utama, antara lain ASEAN Security Community (ASC), ASEAN Economic Community (AEC), dan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC).

"Dalam bidang pendidikan, sepuluh negara ASEAN telah sepakat memberi kemudahan kepada mahasiswa dan dosen untuk melakukan perkuliahan antarnegara anggota," ujar dia.

Kemudahan studi ke luar negeri itu, kata Andi lagi, merupakan komitmen bersama 10 negara ASEAN sebagai sesama komunitas ASEAN yang akan diterapkan pada tahun 2015.

Selain kemudahan studi, menurut dia, perguruan tinggi juga bisa melakukan riset bersama dengan perguruan tinggi sesama negara ASEAN.

Dia menegaskan, IBI Darmajaya siap agar mahasiswa dan alumninya tidak hanya menjadi "penonton", tapi juga harus menjadi "pemain", sehingga pihaknya berusaha menanamkan mindset global, kreatif dan inovatif, untuk memunculkan karakter mahasiswa yang berdisiplin, berbudaya, dan berbudi luhur.

Kapolda Lampung Brigjen Pol Heru Winarko dan Danrem 043/Gatam Kolonel CZI Amalsyah Tarmidzi sepakat bahwa kondisi masyarakat Lampung yang majemuk dari segi ras, etnik, agama, ekonomi, pendidikan memerlukan adanya kerja sama antara pemerintah daerah, lembaga hukum, TNI, Polri, serta perguruan tinggi untuk membangun suasana kondusif menuju ASEAN Community 2015.

"Suasana kondusif tercipta dengan mengelola konflik sosial di tengah masyarakat dapat melalui rembug pekon," ujar Heru pula.

Rembug pekon merupakan bentuk keterpaduan antara aparat pelaksana tugas dan masyarakat di lini terdepan, seperti babinkamtibmas, babinsa, lurah, kades, dan polmas yang secara bersama-sama mencari dan mengumpulkan data atau informasi tentang permasalahan yang ada di masyarakat, kata Amalsyah.

Menurut dia, permasalahan di berbagai bidang dalam masyarakat perlu upaya penyelesaian melalui ADR atau Alternative Dispute Resolution, pemecahan masalah melalui jalur alternatif yang dilakukan secara musyawarah dan mufakat.

Kepala Bappeda Provinsi Lampung Ir Ediyanto MSi memaparkan sejumlah program pembangunan di provinsi ini untuk mendukung karakteristik ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC), yaitu melaksanakan program yang mendukung karakteristik pembangunan manusia, kesejahteraan dan perlindungan sosial, keadilan sosial dan hak-hak masyarakat.

"Pemprov berupaya dan sedang melaksanakan program pendidikan bagi kepentingan masyarakat di antaranya rehabilitasi fasilitas sekolah, bantuan peralatan pendidikan dan beasiswa bagi anak sekolah dari keluarga tidak mampu, peningkatan kualitas tenaga pendidik, memberikan insentif kepada guru-guru SD dan SMP di pedesaan dan daerah terpencil, pemberantasan buta aksara terutama di pedesaan maupun daerah terpencil," kata dia lagi.

Ketua Kadinda Lampung Mustafa dan Branch Manager Bank Mandiri Cabang Bandarlampung Wahyu Nugraha senantiasa mendorong dan memotivasi generasi muda Lampung, agar memiliki jiwa entepreneurship dan berdaya saing global untuk menghadapi ASEAN Community tersebut.
(B014/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013