Beijing, (ANTARA /PRNewswire)- Presiden Tiongkok Xi Jinping, Kamis lalu, mengunjungi penduduk desa yang terlanda bencana banjir di Kota Shangzhi, Provinsi Heilongjiang, Tiongkok Timur Laut. Dalam kunjunganya, Xi menegaskan langkah untuk mempercepat rekonstruksi pascabencana dan menjamin keselamatan penduduk yang terdampak bencana tersebut.

Pada akhir Juli hingga awal Agustus, beberapa wilayah di Tiongkok Timur dan Timur Laut mengalami curah hujan dan bencana banjir yang jarang terjadi. Fenomena ini muncul setelah Topan Doksuri dan Topan Khanun bergerak menuju daratan sehingga menimbulkan korban jiwa dan kerusakan.

Kunjungan Xi mempertegas pentingnya restorasi dan rekonstruksi pascabencana di wilayah-wilayah tersebut setelah air banjir surut.

Mempercepat rekonstruksi

Pada awal Agustus, Kota Shangzhi mengalami curah hujan tertinggi yang pernah tercatat sejak 1957. Curah hujan ini berdampak pada 79.000 jiwa. Tanaman padi di lahan hampir seluas 420.000 mu (28.000 hektar) di Shangzhi, salah satu wilayah penghasil beras, mengalami kerusakan akibat tingginya curah hujan.

Di desa Longwangmiao, salah satu desa yang dikunjungi Xi, 58,8% lahan yang dibudidayakan juga mengalami kerusakan, bahkan 149 dari 193 rumah permanen di desa ini hancur.

Xi menjalani sawah di desa tersebut dan mengecek dampak bencana banjir terhadap tanaman padi. Ketika menelusuri jalanan, Xi turut meninjau perbaikan rumah dan infrastruktur yang sempat mengalami kerusakan.

Mencatat bahwa musim dingin akan tiba lebih cepat dan berlangsung lebih lama di wilayah utara, Xi mendesak pejabat lokal agar berhati-hati dan mempertimbangkan segala pekerjaan yang berdampak pada keseharian dan pekerjaan rakyat, serta menyusun rencana dan menempuh sejumlah langkah secara lebih dini.

Xi mendorong pemerintah setempat agar memperbaiki rumah yang rusak, mempercepat rekonstruksi pascabencana, mengurangi kerugian di sektor pertanian akibat bencana, serta menjamin keselamatan warga yang terdampak bencana.

Ketika mengunjungi rumah warga desa sekaligus meninjau kerugian dan kebutuhan harian mereka, Xi mengimbau warga supaya percaya diri dalam mengatasi kesulitan yang dialami. Xi berharap, warga desa segera dapat menjalani kembali kehidupan normal dan bekerja, serta kondisi hidupnya terus meningkat. 

Menegaskan rekonstruksi pascabencana

Kunjungan Xi ke Longwangmiao mempertegas instruksi yang telah dikeluarkan sebelumnya tentang rekonstruksi pascabencana pada awal musim banjir di Tiongkok.

Xi telah menginstruksikan pencegahan banjir dan bantuan bencana pada awal Juli lalu, serta meminta pejabat pada seluruh level untuk memprioritaskan keselamatan rakyat. Instruksi ini dikeluarkan Xi setelah curah hujan yang tinggi terus terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Kota Chongqing, Tiongkok Barat Daya, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan properti.

Dalam kunjungannya ke Provinsi Sichuan, Tiongkok Barat Daya, pada akhir Juli lalu, Xi mendesak pemerintah setempat mempersiapkan pengendalian banjir dan bantuan bencana, serta mengurangi jumlah korban jiwa dan kerusakan properti hingga semaksimal mungkin. Hal ini disampaikan Xi sebab pada Juli dan Agustus, Sungai Yangtze memasuki musim banjir.

Pada 1 Agustus lalu, Xi juga mengeluarkan instruksi baru ketika tingkat curah hujan ekstrem terjadi di Tiongkok Utara, serta sejumlah wilayah di Sungai Kuning dan Huaihe yang memicu banjir dan bencana geologis, serta menimbulkan korban jiwa di Beijing dan Hebei.

Keselamatan rakyat dan properti, serta stabilitas sosial, harus diprioritaskan dengan sebaik-baiknya, seperti ditegaskan Xi dalam instruksi tersebut.

Dalam instruksi Xi, pejabat pemerintah Tiongkok pada seluruh jenjang harus menjalankan program penyelamatan dan bantuan masif. Pemerintah pusat Tiongkok juga telah mengalokasikan anggaran senilai lebih dari RMB 9,68 miliar (hampir $1,32 miliar) sebagai dana program pencegahan banjir dan bantuan bencana untuk wilayah-wilayah terdampak sejak awal musim banjir tahun ini. 

Setelah Tiongkok membuat pencapaian penting dalam pencegahan banjir dan bantuan bencana, sebuah rapat digelar oleh Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok pada pertengahan Agustus untuk menyusun pemulihan dan rekonstruksi pascabencana tahap lanjut.

"Di Tiongkok, jika rakyat menemui kesulitan, kita harus bekerja keras mempertahankan sosialisme, yakni ketika permasalahan terjadi di satu lokasi, bantuan akan datang dari segala penjuru dengan dukungan penuh negara," jelas Presiden Xi kepada warga desa Longwangmiao.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023