Kami butuh pembukaan atau penambahan jalur kapal Pelni.
Wasior (ANTARA) - Warga di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat butuh penambahan rute kapal Pelni dan penerbangan perintis untuk memudahkan akses transportasi.

Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor, di Wasior, Selasa, mengatakan penambahan rute kapal Pelni tersebut diperlukan untuk memudahkan akses transportasi bagi warga pendatang terutama dari Sulawesi dan Maluku yang banyak menetap di Teluk Wondama.

"Kami butuh pembukaan atau penambahan jalur kapal Pelni dengan rute yang menyinggahi Kota Baubau di Sulawesi Tenggara, Ambon, Maluku, dan Pelabuhan Wasior di Teluk Wondama," kata Mambor.

Ia menjelaskan, selama ini warga Teluk Wondama yang akan ke Sulawesi Tenggara dan Maluku atau sebaliknya selalu kesulitan, karena tidak ada kapal Pelni yang melayani rute dimaksud. Warga Teluk Wondama harus ke Manokwari atau ke Sorong terlebih dahulu.

"Saat transit di Manokwari atau Sorong, warga yang punya uang bisa sewa hotel atau tinggal di keluarga. Sedangkan yang tidak punya uang, mereka gelar tikar dan tidur di terminal pelabuhan. Ini yang membuat kami miris," katanya pula.

Dia mengungkapkan, Pemkab Teluk Wondama sudah beberapa kali mengajukan usulan tersebut pada Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sejak tahun 2021.

Bahkan, dirinya bersama beberapa pejabat terkait termasuk dari DPRD Teluk Wondama pernah melakukan audiensi langsung di Kemenhub. Namun sejak audiensi hingga kini belum mendapatkan respons dari Kemenhub.

"Kami juga pernah diskusi dengan PT Pelni bahwa ada KM Tidar yang parkir di Makassar cukup lama. Bagaimana kita manfaatkan tenggang waktu kosong KM Tidar untuk dijadwalkan masuk ke Teluk Wondama. Supaya rakyat kami bisa mendapatkan kemudahan fasilitas transportasi laut yang baik," ujarnya.

Ia berharap selain penambahan rute kapal, Kabupaten Teluk Wondama juga mendapat penambahan layanan penerbangan perintis. Selama ini layanan penerbangan perintis ke Teluk Wondama hanya dua kali seminggu dengan pesawat berpenumpang maksimal 12 orang.

Menurutnya, Pemkab Teluk Wondama pernah mengajukan usulan penambahan frekuensi penerbangan perintis menjadi empat kali dalam sepekan pada Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub.

"Penambahan frekuensi penerbangan perintis menjadi empat kali seminggu sangat menolong warga Teluk Wondama," ujarnya pula.
Baca juga: Jalur transportasi laut rute Wondama--Manokwari dibuka kembali

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023