Gas beracun Gunung Papandayan tidak bisa dilihat bahkan diprediksi, makanya dilarang ada aktivitas masyarakat radius dua kilometer dari puncak gunung,"
Garut (ANTARA News) - Pos Pengamatan Gunung Papandayan menyatakan semburan gas beracun dari kawasan puncak Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada status Siaga sulit diprediksi.

"Gas beracun Gunung Papandayan tidak bisa dilihat bahkan diprediksi, makanya dilarang ada aktivitas masyarakat radius dua kilometer dari puncak gunung," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Papandayan, Momon di Garut, Selasa.

Ia menjelaskan, Gunung Papandayan berstatus siaga sewaktu-waktu dapat mengeluarkan gas beracun dari kawah tanpa diawali kegempaan yang terekam oleh alat seismograf.

Semburan gas beracun, kata Momon dapat mengganggu kesehatan bahkan membahayakan jiwa manusia jika terhirup, makanya dilarang mendekati kawasan kawah.

"Untuk sekarang ini sejak ditetapkan siaga, semburan gas beracun belum ada, baru terjadi peningkatan kegempaan saja," katanya.

Semenntara itu perkembangan tingkat kegempaan Gunung Papandayan, Selasa mulai pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB tercatat 1 kali gempa tektonik jauh, 33 kali gempa tektonik lokal, 16 gempa vulkanik dangkal, dan 1 kali gempa vulkanik tipe C.

Tingkat kegempaan itu, menurut Momon mengalami penurunan dibandingkan hari sebelumnya atau sejak ditetapkanya Gunung Papandayan status siaga, Minggu (5/5).

"Bisa dikatakan aktivitas menurun, tapi tidak tahu nanti bisa saja naik lagi atau turun, makanya status masih ditetapkan siaga," katanya.
(KR-FPM/Y003)

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013