Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Universitas Padjadjaran Prof Dr Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A(K), M. Kes mengatakan kejadian alergi susu sapi anak akan berkurang seiring bertambahnya usia sehingga dia tidak mengalami lagi alergi terhadap susu sapi.

"Tahun pertama sekitar 45-50 persen yang alergi susu sapi, pada tahun pertama nanti dia tidak alergi lagi," ujar dia dalam "Bicara Gizi Peran Isolat Protein Soya untuk si Kecil yang tidak Cocok Susu Sapi" yang digelar daring, Rabu.

Kemudian, pada tahun kedua, kesembuhan anak menjadi sekitar 60 - 75 persen serta pada tahun ketiga sekitar 90 persen anak yang tadinya alergi susu sapi tidak akan mengalami alergi lagi.

Baca juga: Susu formula soya aman jadi alternatif jika anak alergi susu sapi

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diketahui penduduk dunia mengalami alergi sebanyak 30 - 40 persen dan dari jumlah ini sekitar 550 juta orang mengalami alergi makanan, salah satunya susu sapi dengan kejadiannya di Indonesia sebanyak 7,5 persen.

Budi menuturkan protein susu sapi merupakan makanan penyebab alergi yang terbesar kedua setelah telur pada anak-anak di Asia. Dia merujuk data dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2012 yang mencatat sekitar 23, 8 persen alergi terhadap susu sapi, atau angka ini di bawah jumlah pasien yang mengalami alergi putih telur yakni sebanyak 31 persen.

Alergi terhadap susu sapi merupakan reaksi yang tidak diinginkan melalui sistem imun tubuh. Kondisi ini bisa bermanifestasi beragam seperti misalnya pada kulit berupa dermatitis atopik atau eksim dan biduran.

Baca juga: Guru besar Unpad minta orang tua cermati gejala anak alergi susu

Kemudian bila mengenai saluran pernapasan bisanya memunculkan gejala asma dan rhinitis alergi, sementara gejala pada saluran cerna antara lain diare dan kolik.

"Selain bisa mengenai tiga organ itu, bisa gejala yang sangat berat yaitu gejala sistemik berupa anafilaksis sebesar 11 persen suatu keadaan gawat darurat akibat alergi susu sapi," tutur Budi.

Dia lalu mengatakan penggunaan formula berbasis protein soya dapat menjadi pilihan pada anak yang alergi susu sapi dengan gejala ringan dan sedang. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa soya tidak memiliki efek negatif baik pada pertumbuhan, sistem endokrin, reproduktif, sistem imun, maupun sistem saraf.

Baca juga: Mengenal gejala alergi susu sapi pada anak

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023