Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jakarta Barat memberikan perhatian khusus kepada 400 balita di wilayah rawan tengkes di Jakarta Barat agar tidak terkena stunting melalui kampanye Gerakan makan ikan (Germani).

“Ada 400 balita yang tersebar di 40 RW di 10 kelurahan yang masuk dalam kategori rawan stunting sehingga kita cegah melalui intervensi bantuan,” kata Kepala Sudin KPKP Novy Christine Palit dihubungi ANTARA Rabu.
 
Ia mengatakan, intervensi dilakukan berupa pemantauan berat badan secara berkala serta memberikan bantuan makanan olahan ikan berupa nugget sebanyak 525 buah dan siomai 525 bungkus yang diserahkan melalui pengurus Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat selama 14 hari dari 14-27 September.

Novy Palit mengatakan pemantauan perkembangan berat badan dan kesehatan ratusan anak balita itu dilakukan secara berkala berupa penimbangan berat badan, pengecekan kesehatan, dan makan bersama.
 
"Untuk ibu-ibu yang kesehatan anaknya di bawah garis merah terus kita pantau selama program bantuan ini berlangsung agar anak-anak ini tidak sampai masuk dalam kategori stunting,” kata Novy.

Lebih lanjut, ia menjelaskan kampanye Germani dilakukan berkolaborasi dengan banyak pihak, salah satunya adalah puskesmas yang berperan menyiapkan resep resep serta mengolah makanan balita tidak bosan dengan makanan yang disuguhkan.
 
Ia berharap,berat badan 400 balita ini bertambah setelah diberikan makanan tambahan selama 14 hari.
 
Novy Palit menambahkan, kampanye Germani ini juga mencakup edukasi di sekolah-sekolah yang berada di wilayah Jakarta Barat.
 
Sekitar 1.000 anak SD telah dilibatkan dalam program ini dengan tujuan untuk mengenalkan ikan sebagai sumber makanan yang berprotein tinggi.
 
“Anak-anak sekarang kan susah makan ikan karena banyak durinya dan bau amis, jadi kampanye ini hadir agar mereka suka makan ikan melalui produk olahan yang kita berikan,” katanya.

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mencatat pada tahun 2022 angka stunting balita di wilayah tersebut mencapai 15,2 persen.

Baca juga: Kasus "stunting" di Mataram turun jadi 14,7 persen

Baca juga: Tekan angka stunting, Jakbar bagikan 1.050 paket olahan daging ikan

Baca juga: Sudinkes Jakbar berikan protein ikan kepada anak-anak cegah stunting

 

Pewarta: Rivan Awal Lingga
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023