Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak para pengusaha Korea Selatan meningkatkan kerja sama ekonomi, investasi dan bisnis di Indonesia dimana hubungan bilateral Indonesia dan Korea telah berlangsung dengan baik selama 50 tahun.

Kedekatan hubungan antara Korea Selatan dan Indonesia telah menjadi komitmen dari kedua pemimpin negara, yang ditegaskan pada berbagai forum internasional dan pertemuan bilateral.

"Terakhir, Presiden RI Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada tanggal 8 September 2023 di sela-sela KTT ASEAN ke-43 di Jakarta. Sebelumnya, keduanya juga bertemu pada bulan Juli tahun lalu di Seoul," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet saat bertemu dengan pengusaha Korea yang tergabung dalam Gyeongsan Chamber of Commerce & Industry, di Gyeongsan Korea Selatan, Rabu.

Bamsoet menjelaskan, investasi Korea di Indonesia terus meningkat dan menjadikan Korea sebagai sumber investasi asing terbesar ke-7 di Indonesia dengan nilai investasi pada tahun 2021 mencapai 1,6 miliar dolar AS.

Nilai investasi Korea Selatan di Indonesia meningkat pada tahun 2022 menjadi 2,3 miliar dolar AS, dan hingga semester I tahun 2023 telah mencapai 1,29 miliar dolar AS.

"Nilai perdagangan bilateral juga terus mengalami peningkatan dari 13,35 miliar dolar AS pada tahun 2020, menjadi 18,41 miliar dolar AS tahun 2021, dan kembali meningkat menjadi 24,53 miliar dolar AS pada tahun 2022. Menjadi harapan bagi kedua negara, agar nilai perdagangan ini dapat terus ditingkatkan, dan bidang kerja sama juga diperluas pada berbagai sektor," jelas Bamsoet.

Baca juga: Menteri Bahlil sebut pengusaha Korsel sempat ragu soal penerus Jokowi

Baca juga: Presiden Jokowi temui delegasi pengusaha Korsel di Istana Merdeka


Meskipun banyak capaian yang telah diraih, dan banyak hal telah diupayakan dalam rangka penguatan kerja sama bilateral kedua negara, tentunya masih ada beberapa aspek yang memerlukan tindak lanjut. Misalnya, realisasi investasi Korea Selatan di bidang industri baja, petrokimia, baterai kendaraan listrik dan kabel listrik, telekomunikasi, garmen, serta energi terbarukan.

Demikian juga dalam proyeksi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Peluang kerja sama terbuka lebar bagi investor Korea Selatan dalam proyek pembangunan IKN sebagai smart city, pengembangan smart water management, dan pembangunan sarana transportasi.

"Terlebih dengan diberlakukan-nya Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement, yang di Indonesia juga telah disahkan menjadi UU No. 25/2022, diharapkan arus perdagangan dan investasi dapat terus ditingkatkan. Secara khusus, saya juga mengharapkan agar perjanjian kemitraan tersebut juga dapat dioptimalkan pada sektor privat dan bisnis, utamanya pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi pilar pokok perekonomian di Indonesia," tutur Bamsoet.

Pertemuan ini dihadiri oleh Wali Kota Gyeongsan Jo Hyun Il, Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Gyeongsan An Tae Young serta sejumlah pengusaha Korea yang telah melakukan investasi di Indonesia.

Baca juga: Presiden Yoon titip Presiden Jokowi agar perhatikan pengusaha Korsel

Sementara bersama Ketua MPR RI yang hadir antara lain, Anggota Komisi X DPR RI Robert Kardinal, Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai, Sekretaris Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia Junaidi Elvis, Rektor Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) Eming Sudiana, Founder Yayasan Ali Network Indonesia Ali An Sun Guen, serta Counselor Politik KBRI Seoul Sigit Aris Prasetyo.

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023