New York (ANTARA) - Wall Street merosot pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga utama tidak berubah seperti yang diperkirakan secara luas, dan merevisi proyeksi ekonomi lebih tinggi dengan peringatan bahwa perjuangan melawan inflasi masih jauh dari selesai.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergerus 76,85 poin atau 0,22 persen, menjadi menetap di 34.440,88 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 41,75 poin atau 0,94 persen, menjadi berakhir di 4.402,20 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 209,06 poin atau 1,53 persen, menjadi ditutup pada 13.469,13 poin.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, sektor layanan komunikasi dan teknologi yang sensitif terhadap suku bunga mengalami persentase kerugian terbesar.

Ketiga indeks utama saham AS melemah setelah pengumuman Fed, dengan saham-saham megacap yang sensitif terhadap suku bunga, Microsoft Corp, Apple Inc dan Nvidia Corp menyebabkan Nasdaq mengalami penurunan terbesar.

Pengumuman The Fed disertai dengan Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP-Summary Economic Projections) dan dot plot, yang memperkirakan kenaikan suku bunga tambahan sebesar 25 basis poin tahun ini, dan mencapai puncaknya pada kisaran 5,50-5,75 persen.

Proyeksi SEP juga menyerukan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada tahun depan.

"Ini adalah volatilitas standar pada hari Fed," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group di Omaha, Nebraska. "Namun hal ini bukanlah sebuah peristiwa yang tidak terduga, karena pasar mengambil tindakan dengan tenang."

“Hari ini telah menjadi perhatian utama sepanjang bulan ini dan sekarang kita dapat melewatinya,” tambah Detrick.

Proyeksi yang diperbarui memperkirakan targer suku bunga dana Fed turun tipis menjadi 5,1 persen pada akhir tahun depan, dan menjadi 3,9 persen pada akhir tahun 2025.

Sejak The Fed mulai melakukan pengetatan pada Maret, inflasi inti telah mereda. Namun penurunan perlahan menuju target bank sentral sebesar 2,0 persen berjalan lambat dan tidak merata.

SEP memperkirakan inflasi akan turun menjadi 3,3 persen pada akhir tahun, dan mendekati target rata-rata tahunan bank sentral sebesar 2,0 persen.

Pada konferensi pers berikutnya, Ketua Fed Jerome Powell mempertegas proyeksi ekonomi yang lebih baik dengan memperingatkan bahwa perjalanan inflasi masih panjang sebelum mencapai target tersebut.

“The Fed tidak terlalu ambil pusing,” kata Detrick. “Mereka mengakui kekuatan perekonomian, yang juga menurunkan jumlah pemotongan yang diharapkan pada tahun depan, menyiratkan bahwa pemotongan yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama kemungkinan akan terus mereka ambil.”

Perusahaan otomasi pemasaran Klaviyo melonjak 9,2 persen dalam debutnya di Bursa Efek New York, penawaran umum perdana ketiga dalam beberapa hari terakhir, setelah Arm Holdings dan Maplebear Inc.

“Ini menunjukkan kepercayaan diri kembali untuk memiliki IPO yang besar,” kata Detrick. “Ini adalah tanda bahwa segala sesuatunya semakin mendekati normal dan merupakan sesuatu yang diperlukan pada tahap siklus bisnis saat ini.”

Maplebear kehilangan 10,7 persen, sementara Arm Holdings yang debut baru-baru ini jatuh 4,1 persen.

Pinterest bertambah 3,1 persen setelah perusahaan berbagi gambar tersebut mengumumkan pembelian kembali saham hingga 1 miliar dolar AS.

Coty naik 4,4% setelah induk perusahaan CoverGirl itu menaikkan perkiraan penjualan inti tahunannya.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 9,73 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,07 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Baca juga: Wall Street ditutup melemah, investor berlindung jelang keputusan Fed
Baca juga: Wall Street ditutup naik tipis ketika investor tunggu keputusan Fed

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023