Baghdad (ANTARA News) - Orang-orang bersenjata menculik seorang wakil menteri Irak dan 19 pengawalnya di Baghdad, Selasa, dalam penculikan pejabat tinggi kedua dalam waktu sepekan meski penjagaan keamanan yang ketat diberlakukan di ibukota Irak tersebut. Sementara itu, militer AS menyatakan mereka membunuh seorang anggota Al-Qaeda yang dicurigai membom sebuah pasar Syiah di Baghdad pekan lalu yang menewaskan 66 orang dalam salah satu serangan terburuk tahun ini. Wakil Menteri Urusan Listrik Raad al-Hareth dan para pengawalnya sedang bepergian dengan empat mobil ketika mereka diserang oleh orang-orang bersenjata yang mengenakan seragam pasukan keamanan di daerah Talbiyah, Baghdad timur, kata seorang pejabat keamanan. "Orang-orang bersenjata itu membawa mereka semua dan mobil mereka ke sebuah lokasi yang tidak diketahui," katanya dikutip AFP. Penangkapan Hareth itu merupakan penyergapan pejabat tinggi yang kedua dalam waktu sepekan setelah anggota parlemen Sunni Taiseer Najeh Awad al-Mashhadani diculik Sabtu di Baghdad bersama delapan pengawalnya. Mashhadani adalah anggota Front Kerukunan Nasional, blok Arab Sunni terbesar di parlemen Irak yang beranggotakan 275 orang. Blok Sunni tersebut, yang menuntut pembebasan wanita wakil rakyat itu, memboikot sidang-sidang parlemen selama tiga hari terakhir. Serangan-serangan terakhir itu terjadi ketika Perdana Menteri Nuri al-Maliki, seorang tokoh Syiah, meluncurkan sebuah rencana rekonsiliasi nasional yang bertujuan membendung kekerasan dengan menjauhkan masyarakat Arab Sunni yang dulu dominan dari pemberontakan dan kembali ke proses politik. Sementara itu, militer AS menyatakan telah membunuh gerilyawan Al-Qaeda yang dituduh meledakkan sebuah bom truk besar di pasar di distrik Syiah Kota Sadr, Baghdad, Sabtu, yang menewaskan 66 orang. Pasukan melancarkan serangan Minggu di dekat desa Mudaysis di provinsi Al-Anbar, Irak barat, yang merupakan markas pemberontakan, dimana seorang anggota sel Al-Qaeda tewas dan tujuh lain ditangkap, katanya. "Pasukan koalisi menyerang sel Al-Qaeda dan kami yakin orang-orang ini berasal dari sel itu, yang bertanggung jawab atas pemboman tersebut Sabtu," kata jurubicara militer AS Mayor William Wilhoite kepada AFP. Pemboman truk itu terjadi kurang dari sebulan setelah pembunuhan pemimpin Al-Qaeda di Irak Abu Musab al-Zarqawi dalam serangan udara AS pada 7 Juni.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006