Kami mengonsumsi (lada hitam) di kantor saya. Makanya saya melihat itu produk yang menjanjikan karena kualitas bagus.
Belitung (ANTARA) - Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia Muzzafar S Abduazimov tertarik untuk membeli produk hasil laut dan pertanian Belitung, Kepulauan Bangka Belitung untuk ditukarkan dengan produk asal Uzbekistan dalam skema bisnis yang saling menguntungkan.

"Produk perikanan, seperti kakap merah, kakap putih, kerapu, kami memasukkan itu dalam produk yang akan kami kerjasamakan," kata Muzzafar, di Tanjung Pandan, Kamis.

Dia juga sudah melihat dan menyatakan ketertarikan dengan produk pertanian Belitung, salah satunya adalah lada hitam Belitung.

"Saya sudah melihat lada hitam di Belitung. Kami mengonsumsi (lada hitam) di kantor saya. Makanya saya melihat itu produk yang menjanjikan karena kualitas bagus," ujar dia.

Ia menambahkan, kunjungannya ke Belitung dilaksanakan guna menjajaki peluang kerja sama antara Belitung dan Uzbekistan.

"Saya kembali ke Belitung dengan kerja sama yang lebih komprehensif. Kami akan menandatangani kesepakatan untuk meningkatkan dan memajukan kerja sama dua kota," katanya.

Muzzafar menambahkan, pihaknya tertarik untuk melakukan kerjasama pertukaran komoditas guna meningkatkan nilai ekonomi diantara kedua belah pihak.

"Saya juga melihat peluang orang-orang Uzbekistan untuk mencoba produk-produk ini (Belitung) dan orang-orang lokal di sini untuk mencoba produk Uzbekistan, seperti pertukaran komoditas," ujarnya lagi.

Ia menjelaskan, saat ini Uzbekistan berfokus pada makanan kering seperti kismis, aprikot kering, melon kering, dan almond yang sangat berkualitas.

"Sedangkan komunitas yang menarik dari Belitung untuk Uzbekistan, kami melihat produk-produk laut, pertanian, tekstil yang nampaknya menjanjikan. Tapi semuanya ke arah pertukaran bukan hanya ekspor atau impor tapi pertukaran produk dua negara," katanya pula.

Dia berpendapat, jalinan kerja sama ini sangat didukung dengan adanya penerbangan langsung dari Uzbekistan ke Jakarta oleh Maskapai Uzbekistan Airways yang dibuka pada April lalu.

"Setiap penerbangan tersebut juga ada kargo 50 ton, kargo bisa diangkut dengan harga spesial dan khusus produk-produk pertanian, produknya akan sampai di pasaran Indonesia dan Uzbekistan dalam waktu kurang dari delapan jam," ujarnya lagi.
Baca juga: Bupati Belitung bidik kerjasama dengan Republik Uzbekistan
 

Pewarta: Kasmono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023