ada kemungkinan pada triwulan pertama 2024, empat atau lima bulan ke depan, kami akan berada di titik di mana rincian (kesepakatan) dirampungkan
Yerusalem (ANTARA) - Draf kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik Arab Saudi dan Israel yang ditengahi Amerika Serikat, kemungkinan dibuat awal 2024, kata Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen, Kamis, usai ketiganya memberikan sinyal adanya kemajuan dalam perundingan yang rumit ini.

Normalisasi Arab Saudi dan Israel secara dramatis akan mengubah kembali peta geopolitik Timur Tengah yang akan secara resmi menyatukan dua mitra utama Amerika Serikat, dalam menghadapi Iran. Ini juga merupakan janji kebijakan luar negeri  Presiden Joe Biden saat berupaya dipilih kembali pada pemilu 2024..

Biden menyuarakan optimisme soal prospek pembicaraan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di sela-sela sidang Majelis Umum PBB pada Rabu.

Secara terpisah Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengungkapkan "dari hari ke hari kami semakin dekat" untuk mencapai kesepakatan.

Baca juga: Israel: Tak ada konsesi bagi Palestina untuk hubungan dengan Saudi

Namun, muncul sejumlah tantangan agar kedua belah pihak bisa bersepakat, yakni permintaan program nuklir sipil dari Riyadh yang menguji kebijakan AS dan Israel.

Sebaliknya, seruan Arab Saudi dan AS agar Palestina mendapat manfaat setiap kesepakatan Saudi-Israel akan menjaid hal yang tidak menyenangkan bagi pemerintah sayap kanan pimpinan Netanyahu.

"Kesenjangan dapat dijembatani," kata Eli Cohen kepada Radio Militer Israel. "Memang perlu waktu, tapi sudah ada kemajuan."

"Saya rasa tentunya ada kemungkinan pada triwulan pertama 2024, empat atau lima bulan ke depan, kami akan berada di titik di mana rincian (kesepakatan) dirampungkan."

Lini masa semacam itu membuat pemerintah Biden dapat melewati masa tinjauan oleh Kongres dan Senat, sehingga ratifikasi kesepakatan itu sudah didapatkan sebelum pemilihan presiden November tahun depan.

Baca juga: Normalisasi hubungan Arab Saudi-Israel, antara fantasi dan tuntutan

Sumber: Reuters

 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023