New York (ANTARA) - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Kamis (21/9) meminta India untuk bekerja sama dalam investigasi pembunuhan pemimpin separatis Sikh di British Columbia dan mengatakan bahwa Kanada tidak akan mengungkap bukti yang dimiliki.

Sebelumnya pada Senin (18/9), Trudeau mengatakan bahwa Ottawa memiliki tuduhan berdasar yang mengaitkan agen pemerintah India pada pembunuhan Hardeep Singh Nijjar pada Juni. Nijjar merupakan warga negara Kanada.

Pernyataan Trudeau itu telah memicu kemarahan dari New Delhi.

Pemerintah Kanada telah mengumpulkan informasi intelijen, baik dari pergerakan manusia maupun berbagai tanda,  dalam investigasi panjang berbulan-bulan terkait pembunuhan pemimpin separatis Sikh tersebut, menurut liputan CBC News pada Kamis dengan mengutip sumber.

Negara-negara sekutu tradisional Kanada sejauh ini mengambil pendekatan yang lebih berhati-hati terhadap kasus tersebut.

Para analis politik mengatakan sikap seperti itu sebagian dikarenakan Amerika Serikat dan negara-negara utama lainnya memandang India sebagai penyeimbang bagi pengaruh China yang semakin besar.

"Tidak ada keraguan bahwa India adalah negara yang berkembang semakin penting dan sebuah negara yang perlu kita jaga kerja samanya.. dan kita tidak ingin memprovokasi atau menimbulkan masalah," kata Trudeau. 

Ia menyampaikan pernyataan itu saat konferensi pers di New York di sela-sela pertemuan tingkat tinggi tahunan Majelis Umum PBB.

"Namun kami sangat tegas dalam menyikapi pentingnya supremasi hukum dan tegas mengenai pentingnya melindungi warga Kanada," katanya, menambahkan. 

"Ini sebabnya kami meminta pemerintah India untuk bekerja sama dengan kami untuk menyusun proses guna mencari dan mengungkap kebenaran terkait masalah ini," kata Trudeau.

Liputan CBC yang mengutip sumber mengatakan bahwa tidak ada pejabat India, ketika ditekan dalam pertemuan tertutup, yang menyangkal tuduhan bahwa ada bukti yang mengisyaratkan keterlibatan pemerintah India dalam kematian Nijjar.

Kementerian Luar Negeri India belum merespons permintaan Reuters untuk berkomentar terhadap laporan CBC tersebut.

Liputan itu mengatakan data intelijen yang dikumpulkan termasuk komunikasi yang melibatkan pejabat-pejabat India, di antaranya diplomat India yang sedang bertugas di Kanada.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa sebagian informasi intelijen itu diberikan oleh salah satu sekutu yang tidak disebutkan namanya dalam aliansi Lima Mata (Five Eyes).

Lima Mata adalah jaringan pertukaran data intelijen, yang anggotanya terdiri dari AS, Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru.

AS saat ini melakukan komunikasi dengan Kanada dan India terkait tuduhan dari Ottawa tersebut, kata penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan pada Kamis.

Pernyataan Sullivan itu merupakan konfirmasi yang pertama kali diberikan bahwa Washington sedang menjalin pembicaraan dengan New Delhi mengenai masalah tersebut.

"Tidak ada pengecualian khusus bagi tindakan seperti ini," kata Sullivan kepada wartawan ketika ditanya mengenai pernyataan Trudeau mengenai kemungkinan keterlibatan India. "Ini adalah masalah yang jadi perhatian kami, sesuatu yang kami anggap serius".

Presiden AS Joe Biden dan beberapa anggota Lima Mata mengangkat masalah pembunuhan Hardeep Singh Nijjar dengan Perdana Menteri India Narendra Modi ketika bertemu di G20 bulan ini, kata Financial Times pada Kamis.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan Kanada tidak memberikan informasi spesifik apa pun mengenai pembunuhan tersebut.

Nijjar adalah sosok yang mendukung kemerdekaan Sikh dalam bentuk negara Khalistani dan dinyatakan sebagai "teroris" oleh India pada Juli 2020.

"Sebagai negara dengan sistem peradilan yang kuat dan independen, kami membiarkan proses peradilan untuk berlangsung dengan integritas maksimal," kata Trudeau ketika ditanya apakah Kanada akan mengungkapkan bukti yang dimiliki.

India pada Kamis menangguhkan pemberian visa baru bagi warga Kanada dan meminta Ottawa untuk mengurangi kehadiran diplomatnya di India. Trudeau tidak menjawab ketika dimintai tanggapan mengenai langkah-langkah yang diambil India itu.

Secara terpisah, pejabat perdagangan India mengatakan tidak ada alasan bagi investasi dana pensiun Kanada untuk ditarik keluar dari negara tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kanada curiga India terlibat dalam pembunuhan pemimpin separatis Sikh

Baca juga: India tolak tuduhan Kanada terkait pembunuhan pemimpin separatis Sikh


 

Kota Santiniketan di India masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023