Medan (ANTARA) - Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kota Medan Hasrul Benny Harahap mengatakan, salah satu faktor penunjang melahirkan prestasi di bidang olahraga adalah penerapan sport science, suatu metode yang diprakarsai oleh Prof. Dr. Herbert Haag MS.

Pembinaan atlet juga membutuhkan pelatih berkualitas, penelitian, serta sarana dan pra sarana yang berkualitas.

"Kesimpulannya, sports science sangat dibutuhkan dan sangat berperan dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga. Kita berharap agar semua cabang olahraga di Kota Medan bisa menerapkan sports science," katanya di Medan, Jumat.

"KONI Medan sudah mulai menerapkan sport science dalam pembinaan atlet, meski belum secara keseluruhan. Hasilnya, Kota Medan selalu dominan dalam Porprovsu dan event tingkat provinsi lainnya," tambahnya.

Hasrul Benny menjelaskan, kemajuan prestasi olahraga pada zaman ini memang tidak bisa berjalan dengan sendirinya. Namun ada faktor-faktor penunjang seperti hal nya sport science.

Dia memaparkan, sport science merupakan perpaduan dari beberapa disiplin ilmu pengetahuan yang saling berhubungan dan sangat komprehensif dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi atlet dan membantu proses pelatihan bagi pelatih.

"Dalam menciptakan tim tangguh diperlukan sport science yang terdiri dari Sports Medicine, Sports Physiology, Sports Biomechanics, Sports Psychology, Sports Nutrition, Sports Intelligence, Coaching, Research, dan Sports Gear. KONI Medan sudah mulai menerapkan sport science melalui pelaksanaan pelatihan pelatih, tes fisik, hingga tes kesehatan," ungkapnya.

Disebutkan, sport medicine merupakan bagian dari kedokteran olahraga yang menangani tentang pencegahan, evaluasi, pelatihan, dan rehabilitasi cedera pada atlet sehingga bisa kembali lagi beraktivitas seperti latihan dan bertanding. "Istilahnya ada dokter tim yang khusus menangani atlet," sebut Hasrul.

Sports Physiology membahas tentang perubahan-perubahan tubuh seperti perubahan peningkatan atau kemunduran performa atlet hasil dari program latihan dan biasanya bidang ini berhubungan dengan ilmu faal olahraga.

Kemudian Sports Biomechanics berhubungan dengan teknik gerak manusia ketika berolahraga hasil dari energi atau tenaga otot (internal) dan bantuan faktor luar (eksternal) untuk menghasilkan teknik gerak yang baik dan benar, dan mampu menganalisis teknik yang efektif dan efisien serta terhindar dari cedera otot dan sendi.

Sedangkan Sports Psychology merupakan ilmu mempelajari perilaku, sikap, ataupun karakter yang dimiliki oleh setiap individu atlet baik sebelum berolahraga maupun dalam proses berolahraga. Tidak hanya itu ilmu ini juga menganalisis suasana hati (mood) individu atlet tersebut.

"Dengan kata lain, bahwa berlatih secara teratur dapat memiliki kondisi fisik yang baik sehingga secara ilmu psikologi dapat berpengaruh terhadap kualitas kepribadian yang baik atau positif," paparnya.

Hasrul menyebutkan, olahraga juga perlu sports nutrition yang memiliki peran penting dalam meningkatkan performa atlet. Atlet harus benar-benar memiliki gizi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan.

"Sementara Sports Intelligence berkaitan dengan pola pikir. Sports Intelligence dapat mengetahui para atlet bisa berprestasi di tingkat nasional maupun dunia," katanya.


Baca juga: Indonesia berpeluang kembangkan "sports science" dengan Jerman
Baca juga: Hebi Marapu dibantu tim sport science persiapkan duel di Thailand
Baca juga: Kemenpora soroti pentingnya "sport science" dalam pembinaan atlet

Pewarta: Juraidi
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2023