Kami menyukai para penyerang yang tahu persis apa yang yang sedang dibutuhkan sesama rekan pemain
Manchester (ANTARA News) - Berikut ini sejumlah pemerian dari kekuatan dan kelemahan taktik yang diracik oleh David Moyes semasa membesut Everton.

Moyes didaulat menjadi manajer Manchester United (MU) menggantikan Alex Ferguson yang menyatakan mundur.

Moyes yang kini berusia 50 tahun itu setuju melatih tim berjuluk "Setan Merah" untuk durasi enam tahun, dimulai musim 2013/14, sebagaimana dikutip dari situs The Guardian.

Moyes gandrung dengan pola "segmentasi" yang dapat dilihat dari sejumlah latihan di lapangan. Ia memberi komando kepada para pemainnya agar tidak ragu menutup ruang permainan secara efisien. Para pemain diharapkan memanfaatkan lebar lapangan, dan para penyerang dapat berganti posisi dengan leluasa.

Ia menekankan penguasaan bola di lini tengah, meski ada keharusan melakukan transisi dengan cepat dari pola menyerang ke pola bertahan.

Para pemain juga diharuskan menyusun organisasi permainan secara rapih dan cepat, utamanya ketika melapis pertahanan.

Sekarang soal gaya pendekatan Moyes. Umumnya para manajer asal Skotlandia terkenal reaktif, artinya ia sangat berhitung dengan kekuatan lawan.

Gaya ini dapat saja menjadi bumerang. Ini dapat terlihat ketika Moyes diterpa frustrasi manakala melakoni laga di luar Goodison Park.

Moyes relatif berhasil memadukan duet antara Leighton Baines dengan Steven Pienaar di Everton musim ini. Kombinasi ini banyak menuai acungan jempol dari sejumlah pengamat di Liga Inggris. Sementara, Leon Osman di lini tengah kerapkali turun ke jantung melapis pertahanan sendiri.

"Kami menyukai para penyerang yang tahu persis apa yang yang sedang dibutuhkan sesama rekan pemain, meski ia menempati lini tengah lapangan," kata Moyes kepada majalah Elite Soccer.

Dibandingkan dengan banyak manajer lain yang hijrah ke sejumlah klub besar, Moyes ketika menangani Everton memberi perhatian ekstra kepada akurasi operan.

Moyes kerapkali memasang Marouane Fellaini dan Osman sebagai gelandang serang yang dapat saja melepas operan dengan akurasi tinggi. Ia kerapkali tidak terlalu terfokus dengan gaya permainan "possession".

Ia ingin memperoleh hasil yang positif dari setiap upaya dalam melepas operan dan melakukan tembakan ke arah gawang lawan. Gaya permainan Moyes, mengoper dan melepaskan tembakan dari setiap upaya serangan.

Moyes senantiasa menaruh hormat kepada gelandang yang berpembawaan tenang dan sabar. Gelandang yang mampu menggedor pertahanan lawan dari sisi sayap ke sayap. Mikel Arteta menjadi sosok kunci menempati gelandang tengah.    

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013