Yogyakarta (ANTARA News) - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi saat ini mengalami penurunan cukup signifikan, rekaman seismograf Rabu pagi antara pukul 00.00-06.00 WIB menunjukkan tidak terjadi guguran lava dan luncuran awan panas. "Meski demikian status Merapi hingga hari ini masih dinyatakan awas," kata Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandriyo. Penurunan status dari 'awas' menjadi 'siaga' terkait dengan semakin menurunnya aktivitas gunung yang terletak di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) itu masih akan dilihat dalam satu sampai dua hari ke depan. Ia mengatakan semakin menurunnya aktivitas Merapi tersebut juga ditunjukkan oleh tidak terjadinya gempa vulkanik, alat seismograf hanya menyebutkan terjadi 42 kali gempa guguran dan satu kali gempa tektonik. "Bahkan pada Selasa (4/7) awan panas dan gempa vulkanik tidak terjadi sama sekali. Ini berarti sejak kemarin hingga pagi ini tidak ada lagi awan panas dan gempa vulkanik," ujarnya. Berdasarkan analisis BPPTK, memang ada kemungkinan status Merapi diturunkan ke level siaga. Perkembangan satu hingga dua hari ke depan akan menentukan apakah status Merapi diturunkan atau tidak. "Namun jika statusnya nanti sudah turun, masyarakat diminta tidak menganggap aktivitas Merapi sudah benar-benar aman karena potensi awan panas masih tetap ada meski frekuensi dan jarak luncurnya berkurang," kata Subandriyo. (*)

Copyright © ANTARA 2006