Jayapura (ANTARA) - Pelaksanaan program 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dan sarapan sehat anak sekolah (sarasehan) diharapkan dapat mengatasi kasus stunting di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan.

Staf Khusus Bupati Tolikara Yusak Totok Krido Saksono kepada ANTARA di Jayapura, Sabtu mengatakan program 1.000 HPK dicanangkan sejak tahun 2014 lalu sesaat setelah pelantikan mantan Bupati Tolikara Usman Wanimbo.

Sekitar 2.500 anak yang lahir melalui program 1.000 HPK dengan harapan anak yang lahir memiliki gizi yang baik karena sejak si ibu hamil sudah didampingi dan diberikan makanan serta vitamin.

"Bahkan setelah melahirkan balita tersebut diberikan makanan hingga berumur dua tahun," kata Totok yang mengaku program tersebut mulai dilaksanakan saat dirinya ditunjuk sebagai Kadinkes Tolikara.

Dia mengatakan pihaknya tidak dapat memantau lebih jauh setelah anak berusia dua tahun karena sebagian besar dibawa pulang orang tuanya ke kampung.

Petugas kesehatan kesulitan memonitor ibu dan anak penerima program 1.000 HPK karena mereka pulang ke kampung halaman.

Peserta program itu juga ada yang berasal dari kabupaten di sekitarnya, kata Totok seraya menambahkan, program tersebut dibiayai melalui dana otonomi khusus.

Untuk program sarapan sehat anak sekolah (sarasehan) itu baru dilaksanakan pada Mei lalu yang menyasar anak sekolah mulai PAUD, TK hingga sekolah dasar (SD).

Mereka setiap hari diberi makanan sehat termasuk susu sehingga diharapkan kebutuhan akan gizi terpenuhi.

"Mudah-mudahan dengan terus dilaksanakannya kedua program tersebut dapat menurunkan angka stunting yang dialami anak-anak di Kabupaten Tolikara, " harap Totok.

Baca juga: Gubernur: Prevalensi stunting Papua Barat turun, tinggal 14,3 persen

Baca juga: Turunkan stunting di Nduga, nakes diminta beri laporan periodik

Baca juga: Gubernur Papua Pegunungan tinjau bahan pokok di Pasar Jibama


 

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023