Jakarta (ANTARA News) - Pesta Buku Jakarta 2006 yang digelar Ikapi DKI Jakarta di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, sejak 1 Juli 2006 diminati anak-anak untuk mengisi liburan sekolah mereka. "Ada beberapa acara yang diselenggarakan setiap harinya untuk anak-anak, seperti kemarin ada lomba gambar komik dan audisi festival band pelajar," kata Zen A. Depari, Sie Promosi Publikasi Panitia Pesta Buku Jakarta 2006 di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan tidak ada stand khusus yang menyediakan buku anak-anak, hanya memang masing-masing penerbit menerbitkan berbagai buku untuk anak dan remaja. Dijelaskannya bahwa pameran tersebut sudah diselenggarakan sejak 1990 dan nama pamerannya pun telah mengalami beberapa kali perubahan, mulai dari Pameran Buku Anak, Pameran Buku Anak dan Remaja, dan kemudian menjadi Jakarta Book Fair. Sejak tahun 1999, nama pameran buku itu kembali berubah menjadi Pesta Buku Jakarta dan perubahan itu dilakukan karena adanya nuansa perpaduan antara pameran dengan hiburan. Sementara untuk luas lahan yang digunakan pameran telah bertambah dari 3.400 meter pada tahun 2005 menjadi 3.630 meter pada tahun ini dengan jumlah stand sebanyak 220. Faiza (13), siswi kelas dua SMP Yayasan Pupuk Kaltim - Bontang, Kalimantan Timur, yang sedang berlibur di Jakarta mengatakan tertarik datang ke pameran buku karena diajak oleh neneknya. "Kemarin saya sudah ke Dufan. Hari ini saya tertarik ke pameran buku karena di Bontang jarang ada pameran buku yang lengkap seperti ini," katanya. Menurut dia, mendatangi pameran buku sama asyiknya dengan pergi ke tempat wisata seperti Ancol atau TMII. Hampir senada dengan Faiza, Galih (16), siswi kelas 2 SMU 52 Jakarta mengatakan, tertarik datang ke Pesta Buku Jakarta karena sudah terlalu sering mendatangi tempat wisata di Jakarta. "Nggak ada salahnya pergi ke pameran buku karena memang menyenangkan. Di sini kita bisa dapat buku bagus dengan harga murah," katanya. Sebelumnya Galih, juga mengaku bingung mencari tempat untuk liburan di Jakarta, sehingga ketika mengetahui ada pameran buku, ia langsung mengajak sejumlah temannya untuk mengunjungi pameran itu. Soal buku yang digemarinya, Galih bersama lima orang temannya itu mengatakan lebih tertarik untuk membeli novel jenis "chicklit" atau "teenlit" ketimbang novel berat semisal "Da Vinci Code" karya Dan Brown. (*)

Copyright © ANTARA 2006