Jakarta (ANTARA) - Psikolog anak dan keluarga Lembaga Psikolog Terapan Universitas Indonesia (LPT UI) Irma Gustiana Andriani S.Psi, M.Psi.,Psi memberikan kiat untuk dapat membangun hobi atau kegemaran anak melalui permainan.

“Setiap orang, setiap anak harus punya kegemaran, karena itu yang akan membuat anak bertahan hidup di kemudian hari,” ujar Irma pada lokakarya LEGO Play On: Parenting & Playdate Workshop di Tokopedia Tower, Jakarta, Sabtu.

Sejak dini, orang tua perlu untuk mengenali dan menemukan hal-hal atau aktivitas yang disukai oleh anak. Dengan bermain, sangat memungkinkan minat dan bakat anak untuk muncul, Irma menjelaskan.

Baca juga: Pentingnya peran ayah dalam keberhasilan pola asuh anak

Semakin dini minat dan bakat anak yang berhasil ditemukan, akan semakin besar pula kemungkinan bakat tersebut untuk dikembangkan menjadi lebih terarah dan terbentuk.

Minat dan bakat tersebut, menurut Irma, dapat berpengaruh pada kehidupan anak ketika dewasa, seperti jati diri dan profesi yang ia digeluti.

Langkah pertama yang perlu dilakukan orang tua adalah tentu mengenali minat sang buah hati. Orang tua perlu untuk mengobservasi apa saja hal yang menarik perhatian mereka.

“Perhatikan dan amati apa yang paling sering dia lakukan setiap hari, dan itu akan dia lakukan secara berulang kali. Contoh anak yang suka menggambar, dia akan berulang kali melakukannya dan di mana saja, bahkan di dinding, sementara anak yang tidak suka, walaupun disodorkan kertas dan pensil, mungkin dia akan menggambar, namun tidak akan berulang,” jelas Irma.

Bila minat dan bakat anak berhasil ditemukan, langkah selanjutnya adalah pilihkan mereka jenis permainan yang sesuai.

Irma mencontohkan, bagi anak yang gemar permainan “bricks” atau menyusun balok, berikan dia mainan serupa dengan berbagai tingkatan, mulai dari yang mudah, dan bertahap hingga yang semakin rumit. Ini akan menstimulus anak untuk semakin tertantang dan mengasah kemampuannya, namun tidak akan membuatnya bosan.

“Kemudian mainkan permainan itu bersama, ini tidak hanya akan memperkuat ikatan antara orang tua dan anak, namun juga memberi kesempatan untuk mengajari mereka hal-hal baru dan mendukung perkembangannya,” kata dia.

Lebih lanjut, Irma menganjurkan orang tua untuk menjelajahi berbagai macam jenis permainan, seperti permainan fisik, video, imaginatif, dan lain sebagainya untuk menemukan bakat-bakat lain dari anak.

“Jadwalkan juga waktu khusus untuk bermain dengan anak, ini akan menunjukkan mereka bahwa orang tua memberikan perhatian khusus untuk kegemarannya, serta dukung lah pengembangan keterampilannya lebih lanjut dengan kursus atau pelatihan khusus,” ujar Irma menambahkan.

Baca juga: Anak bisa mulai diajarkan berbagi sejak usia tiga tahun

Baca juga: Ayah juga perlu persiapkan diri untuk dampingi ibu menyusui

Baca juga: Pentingnya keluarga ciptakan lingkungan sehat cegah kenakalan remaja

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023