Jakarta (ANTARA) -
India, yang memiliki populasi lebih dari 1 miliar orang, adalah negara yang kompleks, rumit, namun, luar biasa dan indah sehingga menjadi alasan wisatawan untuk mengunjungi destinasi di Asia Selatan itu
 
Dilaporkan laman Travel and Leisure, Sabtu (23/9), spesialis perjalanan India di Micato Safaris Marion Miller mengatakan ada saat-saat yang lebih baik dan lebih buruk untuk tiba di India.
 
"India bukanlah tujuan wisata sepanjang tahun. Dalam jangka waktu perjalanan Anda ke India, ada juga waktu yang optimal, tergantung ke mana Anda ingin pergi," ucap Miller.
 
Dengan jumlah penduduk yang begitu besar, ditambah hampir 20 juta wisatawan per tahun, diperkirakan akan ada banyak orang di India sepanjang tahun.
 
Ilustrasi bangunan Taj Mahal. (ANTARA/Pexels/Maahid Photos)
 
Jika ingin mengunjungi monumen terkenal di India Taj Mahal, maka waktu yang tepat ialah pagi hari. Saat itu suasananya sangat tenang, kata Miller.

Berangkatlah sekitar jam 5.30 pagi agar bisa menjadi yang pertama dalam antrean. Di waktu tersebut, Taj Mahal tidak terlalu ramai dan wisatawan bisa mendapatkan foto-foto di tempat terkenal itu.
 
India merupakan negara terbesar ketujuh di dunia dalam hal luas daratan sehingga cuaca bisa sangat berbeda dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Contohnya, 
India Utara mempunyai musim seperti Eropa dan Amerika Serikat.
 
Bulan Oktober menjadi suhu yang sangat bagus untuk berwisata ke India karena kisaran suhu berada diantara 23 - 29 derajat Celsius, dengan sedikit udara yang sedikit menggigit, sesuatu yang menandakan musim gugur akan datang.
 
Bulan November sama dengan bulan Oktober, hanya saja suhunya sedikit lebih rendah, antara 21 - 26 derajat Celsius.
 
Di bagian utara India, wisatawan bahkan mungkin memerlukan jaket tipis pada bulan Desember. Miller mengatakan bulan Februari dan Maret juga indah, saat musim semi dimulai dan bunga mulai bermekaran.

Pesisir pantai, seperti Chennai, Goa, dan Bangalore, akan memiliki suhu yang lebih lembab, dan tidak banyak perbedaan suhu di sana sepanjang tahun.
 
Jika mencari perjalanan yang lebih hemat, antara pertengahan April dan pertengahan September, India mengalami peralihan musim panas ke musim hujan (monsoon), dan suhu melonjak hingga hampir 43 derajat Celsius.

Meskipun dari segi biaya lebih murah, bulan-bulan itu adalah waktu yang kurang disukai karena cuaca panas ekstrim dan hujan lebat sering kali menghalangi wisatawan. Namun, musim itu adalah salah satu waktu terbaik untuk mengunjungi India jika ingin melihat harimau yang tinggal di negara tersebut.
 
“Harimau adalah makhluk yang sangat sulit ditangkap. Mereka adalah hewan yang cantik, dan mereka mudah terlihat ketika cuaca panas karena mereka sedang berburu air," ucap Miller.
 
Berbicara tentang festival di India, tidak ada waktu yang salah karena negara tersebut selalu punya alasan untuk merayakannya.
 
Ilustrasi festival Holi di India (ANTARA/Pexels/Yogendra Singh)
 
Dua festival terbesar di India adalah Diwali dan Holi. Hari libur berlangsung berdasarkan kalender bulan sehingga tanggalnya berubah setiap tahun, tetapi, Diwali biasanya jatuh pada musim dingin dan Holi biasanya terjadi pada musim semi.
 
“Diwali adalah Festival Cahaya. Banyak sekali lampunya, orang-orang saling memberi hadiah, dan ini juga saat di mana mereka menembakkan banyak kembang api ke langit," kata Miller.
 
Holi adalah festival menyambut musim semi. Ini adalah festival warna, di mana setiap orang saling melempar pewarna warna-warni, memenuhi udara, pakaian, wajah, dan rambut mereka dengan warna cerah musim semi.
 
Ada juga Dussehra pada bulan Oktober yang merupakan festival kebaikan mengalahkan kejahatan. Festival lain yang disebut Raksha Bandhan (bulan Agustus) adalah untuk merayakan hubungan antarsaudara.
 

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023