mendukung pemerintah dalam membangun arsitektur kesehatan yang lebih tangguh
Jakarta (ANTARA) -
Palang Merah Indonesia (PMI) menutup operasi COVID-19 dengan meluncurkan dua buku pembelajaran pandemi, yakni "Bergerak Bersama Melawan COVID-19" dan "Pembelajaran Vaksinasi COVID-19: Catatan Palang Merah Indonesia".
 
"Pembelajaran pandemi COVID-19 merupakan bekal kesiapsiagaan bencana kesehatan ke depan, dan didokumentasikan PMI dalam dua buku ini, untuk memperkuat kesiapan kolektif bersama pemerintah, mitra, dan seluruh masyarakat demi arsitektur kesehatan Indonesia yang lebih baik," kata Sekretaris Jenderal PMI A.M. Fachir di Jakarta pada Senin.
 
Ia menegaskan, PMI telah mengumpulkan pembelajaran terbaik dari pandemi dan menyatukan kekuatan kolektif untuk kesiapsiagaan pandemi dan krisis kesehatan di masa depan mengacu pada semangat pemerintah dalam Undang-Undang nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.
 
"Pandemi COVID-19 memang telah berakhir. Namun, ini awal yang baik bagi kita semua untuk menyatukan kekuatan melalui pembelajaran berharga dan praktik terbaik, demi mendukung pemerintah dalam membangun arsitektur kesehatan yang lebih tangguh di masa mendatang," ujar dia.
 
Ia memaparkan, dengan mengedepankan kualitas layanan melalui penguatan kapasitas PMI dan penguatan kolaborasi, upaya penanganan pandemi oleh PMI telah berhasil menjangkau sekitar 38,5 juta masyarakat di 34 provinsi di Indonesia dengan total nilai bantuan sekitar Rp101 milyar tersalurkan selama operasi COVID-19 di tahun 2020 hingga 2023.
 
"PMI juga melakukan vaksinasi dan plasma konvalesen, ini merupakan sesuatu yang baru dan kita banyak mengambil pembelajaran dari pelaksanaan plasma konvalesen tersebut," tuturnya.

Baca juga: PMI: Monumen Memorial Relawan COVID-19 kenang perjuangan nakes
Baca juga: PMI Lampung: Pendonor darah meningkat setelah COVID-19 melandai
 
Selama ini, menurutnya, PMI telah didoktrin untuk menangani krisis secara cepat yang bisa menjadi pembelajaran di masa depan.
 
"Salah satu pembelajaran dari SEA Leaders, Singapore, adalah rapid and quick response. Ini adalah catatan penting bagi organisasi seperti kita. Selama ini, seluruh PMI sudah didoktrin, ketika terjadi krisis harus ada di lokasi sebelum enam jam, dan ini sudah dilakukan oleh provinsi, kabupaten/kota, relawan," ucap dia.
 
Untuk itu, ia berpesan pentingnya kesiapsiagaan dan penguatan kapasitas bagi PMI.
 
"Kesiapsiagaan dan penguatan kapasitas adalah sebuah keniscayaan. Penghargaan tinggi kami sampaikan kepada seluruh komponen masyarakat yang sudah memberikan kontribusi baik material maupun dukungan teknis demi kelancaran pelaksanaan penanganan COVID-19 oleh PMI," kata dia.
 
Ia melanjutkan, sesuai dengan tema diskusi yakni "Menyatukan Kekuatan: Tangguh Hadapi Pandemi dan Siaga Krisis Kesehatan", kolaborasi menjadi kunci untuk arsitektur kesehatan Indonesia yang lebih tangguh di masa mendatang.
 
"PMI mendorong kolaborasi dan dialog terbuka di antara semua pihak yang berpartisipasi, memfasilitasi pertukaran pengalaman dan pembelajaran, diambil dari pandemi untuk memperkuat kesiapan kolektif PMI, dan bekerja sama memperkuat arsitektur kesehatan Indonesia yang lebih tangguh," demikian A.M. Fachir.

Baca juga: JK ingatkan pentingnya menjaga kepercayaan publik kepada PMI
Baca juga: JK: Tugas PMI lakukan 3T dan vaksinasi di masa pandemi COVID-19
Baca juga: Pasokan darah PMI normal setelah sempat menurun akibat pandemi

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023