Kuala Lumpur, Malaysia (ANTARA/PRNewswire)- Bertepatan dengan Hari Malaysia, SPX, penyedia jasa pengiriman barang dalam naungan SEA Group yang memiliki 118 sentra layanan di seluruh Malaysia, merayakan kiprah selama dua tahun dalam menerapkan prinsip inklusi, mempromosikan peran kaum perempuan, serta menutup kesenjangan gender di industri pengiriman barang.

Sejak 2021, jumlah rekrutmen SPX dari kaum perempuan telah meningkat 40 kali lipat dalam bidang manajemen dan operasional. Kini, 13% kurir dan 40% tenaga pemilah paket SPX terdiri atas perempuan; dipimpin oleh seorang direktur perempuan, Cheah Lee Sun.

"Saya mendukung kurir perempuan di seluruh Malaysia, sebab saya tidak menilai industri ini didominasi kaum pria. Tidak ada pekerjaan yang terlampau berat bagi perempuan, baik mengangkat barang berat atau mengemudikan armada operasional. Setiap orang dapat bekerja di SPX dengan semangat inklusi dan peningkatan keahlian SDM lokal di tengah masyarakat yang tinggal di wilayah operasional kami," ujar Lee Sun, Head, SPX.

Lee Sun menyadari, penanganan kapasitas logistik tambahan ketika terjadi lonjakan permintaan memberikan tantangan yang lebih besar. Dia pun berkunjung secara langsung ke fasilitas SPX, serta mendampingi pengemudi armada operasional, baik pengemudi pria dan perempuan. Dengan langkah ini, dia menjamin perlakuan yang setara untuk semua pegawai dan mendapatkan masukan yang meningkatkan kinerja operasional.

SPX menjalankan inisiatif "Visible Policy" pada seluruh jenjang—menyediakan saluran aktif bagi pegawai untuk melaporkan isu integritas atau pelecehan secara anonim.

Siti Sakinah Yusof, 33, mengawali kariernya sebagai contract supervisor di sentra layanan SPX di Terengganu Selatan. Berkat integritas dan semangat kerjanya, dia akhirnya menjadi pegawai full-time di SPX. Sebagai ibu dengan tiga orang anak, dia menjadi teladan yang membina sikap saling percaya dan lingkungan kerja positif. "Kaum perempuan harus menjaga diri dan berani bersuara tentang perilaku yang tidak etis," ujarnya.

Nadiah Mohd Shukor, 34, menangani pekerja dari kalangan ibu sebagai seorang trainee dalam Acting Area Manager Programme di Hulu Langat, Balakong, Serdang, dan Titiwangsa. "Saya memastikan, setiap pekerja dari kaum ibu dapat mengajukan cuti ketika anaknya sakit, serta mendapatkan jatah libur, bahkan saat terjadi lonjakan permintaan," jelasnya.

Dengan fleksibilitas bekerja sebagai kurir SPX, pekerja perempuan dapat mengantar anak ke sekolah sembari bertugas mengirim paket dalam sif. Kebijakan rekrutmen yang inklusif mewujudkan budaya inklusi, disiplin, dan pemberdayaan komunitas di SPX. 

Ruzita Puzi, 45, berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri logistik, akan membuka berbagai lapangan pekerjaan bagi kaum perempuan di Kedah, tepatnya di sentra layanan SPX Alor Setar: "Saya ingin setiap perempuan dari seluruh lapisan masyarakat memiliki kepercayaan diri, sebab mereka dapat meraih kesuksesan dalam pekerjaan apa pun, serta mengatasi kesenjangan gender."

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023