Tokyo (ANTARA) - Sebuah produsen makanan kotak di Jepang timur laut dilarang beroperasi oleh otoritas kesehatan masyarakat karena ratusan kasus keracunan makanan yang disebabkan oleh produknya, demikian dilansir media setempat.

Yoshidaya, produsen makanan kotak setempat, yang umumnya dikenal dengan sebutan "bento" dalam bahasa Jepang, secara sukarela menghentikan operasionalnya mulai Minggu (24/9), setelah dilarang beroperasi pada Sabtu (23/9) oleh otoritas kesehatan masyarakat di Prefektur Aomori.

Hampir 300 orang dari 24 prefektur di Jepang, lebih dari separuh jumlah prefektur di seluruh negara itu, melaporkan gejala seperti diare dan muntah-muntah setelah menyantap makanan bento yang dipasok oleh perusahaan yang berbasis di Kota Hachinohe, Prefektur Aomori, itu.

Jumlah pasien mungkin akan terus bertambah, kata seorang pejabat kesehatan masyarakat di Hachinohe.

Bakteri Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus, yang menyebabkan keracunan makanan, terdeteksi di dalam feses para pasien yang mengonsumsi makanan bento dan juga produk yang belum dibuka yang dibuat oleh perusahaan tersebut, demikian laporan Jiji Press Jepang, mengutip pejabat kesehatan masyarakat Hachinohe. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023