Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto menganugerahkan penghargaan Dharma Pertahanan Utama kepada anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Maulana Al Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.
 
"Baru saja kita bersama-sama melaksanakan upacara penganugerahan penghargaan Dharma Pertahanan Utama pada Habib Luthfi atas pengabdiannya selama ini," ujar Prabowo setelah memberikan penghargaan tersebut di Ruang Hening Gedung Sudirman, Jakarta Pusat, Senin.
 
Dharma Pertahanan merupakan penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan kepada tokoh atau lembaga yang dinilai berjasa dalam menjaga kedaulatan negara.
 
Prabowo menyebut Habib Luthfi dalam perjalanan pengabdiannya adalah sosok yang selalu sangat mengutamakan nilai-nilai kebangsaan, Bhinneka Tunggal Ika, dan kedaulatan NKRI.
 
"Dalam perjalanan beliau sebagai tokoh agama, seorang yang melaksanakan syiar agama, tetapi beliau juga selalu mengutamakan kerukunan dan jiwa kesatuan dan semangat bela negara dalam kariernya," ujarnya.
 
Prabowo juga memuji jasa-jasa Habib Luthfi dalam melestarikan situs sejarah serta kedekatannya dengan TNI dan Polri.
 
"Beliau sangat dekat dengan TNI-Polri, beliau sangat berjasa dalam menjaga melestarikan situs-situs bersejarah dan atas itu semua lah kami menilai beliau sangat pantas menerima penghargaan Dharma Pertahanan karena sumbangsih beliau terhadap pertahanan negara," tutup Prabowo.
 
Sementara itu, Habib Luthfi mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang terima dari pemerintah melalui Menteri Pertahanan. Namun, baginya penghargaan ini adalah sebuah tanggung jawab yang besar.
 
"Saya mengucapkan terima kasih atas penganugerahan tersebut dari pemerintah melalui bapak Menhan, tetapi itu bukan suatu kebanggaan karena akan meningkatkan tanggung jawab kita dalam mengemban amanah walaupun bentuknya suatu penghormatan itu tanggung jawab kita bagaimana mempertahankan NKRI harga mati tidak bisa digoyahkan," kata Habib Luthfi.

"Itu tugas kami karena persatuan dan kesatuan itu pertahanan nasional yang paling kokoh," ujarnya.
 

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023