Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 43,04 poin atau 0,13 persen, menjadi menetap di 34.006,88 poin
New York (ANTARA) - Wall Street membukukan keuntungan pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), ketika imbal hasil obligasi pemerintah semakin meningkat dan investor menantikan data ekonomi dan pernyataan para pengambil kebijakan Federal Reserve pada minggu ini untuk mendapatkan kejelasan mengenai arah kenaikan suku bunga.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 43,04 poin atau 0,13 persen, menjadi menetap di 34.006,88 poin. Indeks S&P 500 menguat 17,38 poin atau 0,40 persen, menjadi berakhir pada 4.337,44 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 59,51 poin atau 0,45 persen, menjadi ditutup di 13.271,32 poin.

Di antara sektor-sektor utama S&P 500, energi memimpin kenaikan dengan terangkat 1,3 persen, sementara sektor material naik 0,8 persen. Sektor-sektor defensif tertinggal, dengan kelompok konsumen bahan pokok melemah 0,4 persen.

Investor bergulat dengan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah ke level tertinggi dalam 16 tahun setelah The Fed memberikan prospek suku bunga jangka panjang yang hawkish. S&P 500 rebound pada Senin (25/9/2023) setelah minggu lalu mengalami penurunan mingguan terbesar sejak Maret.

Ada "tarik tarik menarik antara investor yang tampaknya semakin khawatir mengenai 'suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama'... dan pembeli bertanya-tanya mungkin kita telah melihat koreksi dan kita dapat mulai membangun dari level yang lebih tinggi ini," kata Chuck Carlson, CEO Horizon Investment Services, dikutip dari Reuters.

Dengan semakin dekatnya akhir kuartal ketiga, investor mengatakan pergerakan pasar mungkin relatif tenang sampai perusahaan melaporkan hasil kuartalan dalam beberapa minggu mendatang.

S&P 500 telah turun sekitar 5,5 persen sejak akhir Juli tetapi tetap naik sekitar 13 persen pada tahun ini.

"Tidak ada urgensi untuk secara agresif membeli kemunduran di dunia (suku bunga) yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan itulah yang harus dihadapi pasar dalam beberapa bulan mendatang," kata Angelo Kourkafas, ahli strategi investasi senior di Edward Jones.

Investor sepanjang minggu ini akan memantau data termasuk data barang tahan lama dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi untuk Agustus, dan Produk Domestik Bruto kuartal kedua, serta pernyataan para pengambil kebijakan The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell.

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada Senin (25/9/2023) bahwa inflasi yang tetap berada di atas target The Fed sebesar 2,0 persen tetap merupakan risiko yang lebih besar dibandingkan kebijakan ketat bank sentral yang memperlambat perekonomian lebih dari yang diperlukan.

Dalam berita perusahaan, saham Amazon.com naik 1,7 persen setelah raksasa e-commerce tersebut mengatakan akan berinvestasi hingga 4 miliar dolar AS pada startup Anthropic untuk bersaing dengan pesaing cloud yang berkembang dalam kecerdasan buatan.

Sekitar 9,1 miliar lembar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian sebanyak 10 miliar lembar saham dalam 20 sesi terakhir.

Baca juga: Wall St jatuh, S&P 500 dan Nasdaq rugi mingguan terbesar sejak Maret
Baca juga: Wall Street ditutup di terendah sejak Juni karena kebijakan ketat Fed
Baca juga: Wall Street ditutup melemah setelah Fed pertahankan suku bunga stabil

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023