Jakarta (ANTARA) - CEO Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi mengatakan dekarbonisasi di sektor pengiriman laut (marine shipping) cukup menantang karena efisiensi penggunaan teknologi desain maupun mesin kapal serta bahan bakar nol karbon sulit dicapai.

"Dengan demikian terdapat tanda-tanda bahwa peta jalan dekarbonisasi di sektor pengiriman laut akan sulit dicapai," kata Yoki Firnandi dalam acara Sustainable Action for Future Economy (SAFE) 2023 di Jakarta, Selasa.

Yoki menyebutkan, dalam peta jalan strategi gas rumah kaca Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization/IMO), target penurunan emisi di sektor pengiriman laut mencapai 30 persen pada 2030.

Kemudian, target penurunan emisi di sektor pengiriman laut ditingkatkan secara bertahap mencapai 70-80 persen di 2040, sehingga bisa mencapai target emisi nol bersih pada 2050.

Adapun sektor pengiriman laut secara global menyumbang kurang lebih 1 miliar ton emisi per tahun atau 1.000 megaton CO2. Angka tersebut sekitar 3 persen dari total emisi dunia.

Dia menjelaskan, terdapat empat faktor yang mempengaruhi dekarbonisasi di sektor pengiriman laut cukup menantang untuk dijalani. Pertama, teknologi mesin di sektor pengiriman laut cenderung mahal, sehingga terdapat kesulitan untuk membuat teknologi itu menjadi lebih murah dan lebih kompetitif.

Faktor kedua, sulitnya mendorong pemain di sektor pengiriman laut untuk bisa lebih menggencarkan penurunan emisi karena biaya penurunan emisi cenderung lebih mahal, yakni sekitar 20-50 persen dari biaya konvensional.

Selanjutnya, faktor ketiga yaitu masih rumitnya mobilisasi finansial terutama cara mendapatkan pendanaan yang lebih kompetitif untuk menggairahkan sektor pengiriman laut bergerak menuju dekarbonisasi.

"Untuk membeli kapal yang lebih modern, berinvestasi di kapal baru, yang tentunya lebih ramah lingkungan menggunakan mesin terkini dan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan," tuturnya.

Terakhir, lanjut Yoki, faktor keempat yakni kebutuhan regulasi yang mendukung dekarbonisasi di sektor pengiriman laut, karena seluruh pihak harus beriringan dalam menurunkan emisi agar sektor tersebut bisa semakin berkelanjutan.

Pertamina International Shipping memiliki komitmen emisi nol bersih di 2060, serentak dengan seluruh Pertamina Group. Menuju komitmen tersebut, Perseroan menggiatkan efisiensi emisi operasional kapal dan keterlibatan dalam transisi energi.

Baca juga: Pertamina nyatakan siap jadi "market leader" perdagangan karbon

Baca juga: Pertamina Shipping sewakan dua kapal kepada anak perusahaan Petronas


Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2023