Terobosan ini sekaligus dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan dan meningkatkan sumber daya dapat diakses.
Solo (ANTARA) -
Akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Khoirina Dwi Nugrahaningtyas menyebut penerapan katalis inovatif bisa menjadi terobosan untuk menciptakan energi alternatif berkelanjutan di dalam negeri.
 
"Pengembangan penelitian katalis inovatif mampu mengubah berbagai jenis limbah, seperti ban bekas, plastik, biomassa, maupun minyak goreng, menjadi sumber energi berkelanjutan," kata Khoirina, di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
 
Ia mengatakan upaya tersebut menjadi terobosan dalam mengatasi dua permasalahan global secara bersamaan, yakni pengelolaan limbah berkelanjutan dan pemenuhan kebutuhan energi.
 
"Katalis inovatif ini merupakan hasil kolaborasi sejak tahun 2001, baik antara para ahli dari Riset Grup Solid State and Catalysis Chemistry maupun dari institusi lain untuk membantu peralihan global menuju energi yang lebih ramah lingkungan dan pengelolaan limbah yang lebih efektif," katanya.
 
Dia mengatakan terobosan teknologi ini berhasil mengubah limbah bekas menjadi bensin dan minyak tanah yang bebas sulfur, limbah plastik menjadi bahan bakar setara bensin, dan limbah kayu maupun limbah minyak goreng menjadi gasoline atau bensin dan greendiesel bebas oksigen.
 
"Terobosan ini sekaligus dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan dan meningkatkan sumber daya yang dapat diakses," katanya pula.
 
Sementara itu, katanya lagi, dengan mengubah sampah, di antaranya ban bekas dan limbah menjadi sumber energi terbarukan maka dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada bahan bakar fosil dan emisi karbon.
 
"Selain itu dapat mengurangi volume sampah di tempat pembuangan sampah, meminimalkan polusi, dan memperpanjang umur sumber daya," katanya pula.
 
Sementara itu, tema tersebut akan disampaikan pada pidato pengukuhannya sebagai guru besar UNS pada Rabu (27/9). Khoirina akan dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Kimia Katalis pada FMIPA. Ia merupakan guru besar ke-291 UNS dan ke-29 FMIPA.
 
Selain Khoirina, ada lima profesor lain yang juga akan dikukuhkan sebagai guru besar pada hari yang sama. Mereka di antaranya Ahmad Ainurofiq yang akan dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Teknologi Farmasi pada FMIPA dan Atmanto Heru Wibowo yang akan dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Kimia Material Fungsional Maju pada FMIPA.
 
Selain itu, ada Sri Marmoah yang akan dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Manajemen Pendidikan pada FKIP, Ubaidillah sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Rekayasa Aktuator dan Material Cerdas pada Fakultas Teknik (FT), dan Yofentina Iriani yang akan dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Fisika Material Feroelektrik pada FMIPA.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023