Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 388,00 poin atau 1,14 persen, menjadi menetap di 33.618,88 poin
New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama Wall Street anjlok lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun mempertahankan level tertinggi dalam beberapa tahun, dengan investor masih bergulat dengan prospek suku bunga tinggi dalam jangka panjang dan dampak ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 388,00 poin atau 1,14 persen, menjadi menetap di 33.618,88 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 63,91 poin atau 1,47 persen, menjadi berakhir di 4.273,53 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 207,71 poin atau 1,57 persen, menjadi ditutup pada 13.063,61 poin.

Seluruh 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah. Sektor teknologi kelas berat tergelincir 1,8 persen, sedangkan kelompok utilitas dan real estat yang sensitif terhadap suku bunga masing-masing turun 3,05 persen dan 1,8 persen.

Indeks Dow membukukan persentase penurunan satu hari terbesar sejak Maret, sementara ketiga indeks utama berakhir pada level penutupan terendah dalam lebih dari tiga bulan.

Yang menambah kekhawatiran investor adalah potensi penutupan sebagian pemerintahan AS pada akhir pekan, yang menurut lembaga pemeringkat Moody's akan merugikan peringakt kredit negara tersebut.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang menjadi acuan telah naik ke level tertinggi dalam 16-tahun setelah prospek suku bunga jangka panjang Federal Reserve yang hawkish pada minggu lalu.

"Kami terus menyesuaikan diri dengan suku bunga yang lebih tinggi," kata Brad McMillan, kepala investasi Commonwealth Financial Network, dikutip dari Reuters.

"Apa yang Anda dapatkan adalah semakin adanya perasaan bahwa pasar dinilai terlalu tinggi. … Ada perasaan nyata bahwa hal ini tidak berkelanjutan, dan pembeli menjadi takut."

Indeks volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai "pengukur ketakutan" Wall Street, ditutup pada level tertinggi sejak 25 Mei.

Saham-saham megacap yang telah mendorong indeks lebih tinggi tahun ini terseret pada Selasa (26/9/2023).

Saham Amazon.com merosot 4,0 persen karena Komisi Perdagangan Federal AS mengajukan gugatan antimonopoli yang telah lama ditunggu-tunggu terhadap pengecer daring tersebut.

Investor fokus pada indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi pada Jumat (29/9/2023) untuk mendapatkan gambaran baru mengenai gambaran inflasi. Minggu ini juga terdapat data lain termasuk barang tahan lama dan produk domestik bruto kuartal kedua, serta pernyataan dari pembuat kebijakan Fed seperti Ketua Jerome Powell.

Dalam berita perusahaan, saham Immunovant melonjak 97 persen setelah data tahap awal dari pengobatan antibodi eksperimental pengembang obat tersebut melebihi ekspektasi para analis.

Saham-saham yang mengalami penurunan melebihi jumlah saham-saham yang menguat dengan rasio 5,9 banding 1 di NYSE. Sekitar 10,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, sejalan dengan rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.

Baca juga: Wall Street raih keuntungan karena investor amati prospek suku bunga
Baca juga: Wall St jatuh, S&P 500 dan Nasdaq rugi mingguan terbesar sejak Maret
Baca juga: Wall Street ditutup melemah setelah Fed pertahankan suku bunga stabil

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023