Beijing (ANTARA) - Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China Li Qun memastikan China terlibat aktif dalam mendorong pertukaran budaya karena penguatan pertukaran budaya itu merupakan jalur penting menuju pembangunan komunitas global dengan masa depan bersama.

Li yang juga menjabat sebagai Kepala Administrasi Warisan Budaya Nasional China itu menyampaikan pernyataan tersebut dalam konferensi pers terkait keberadaan sebuah buku putih bertajuk "Sebuah Komunitas Global dengan Masa Depan Bersama: Usulan dan Aksi China" (A Global Community of Shared Future: China's Proposals and Actions), Selasa.

China telah menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama di bidang kebudayaan, warisan budaya, dan pariwisata dengan 157 negara, dan kolaborasi telah terjalin dengan 25 negara untuk mencegah impor dan ekspor peninggalan budaya secara ilegal, kata Li.

Selama satu dekade terakhir, China telah berkolaborasi dengan negara-negara di seluruh dunia untuk menyelenggarakan lebih dari 500 pameran yang menampilkan berbagai peninggalan budaya, menurut pejabat tersebut.

Para pakar China telah melakukan proyek pelestarian dan restorasi peninggalan budaya di 11 situs di enam negara, termasuk kota kuno Khiva di Uzbekistan dan Angkor Wat di Kamboja.

Selain itu, upaya arkeologis bersama telah dilakukan dengan 24 negara, yang menghasilkan repatriasi lebih dari 1.800 peninggalan budaya yang hilang ke negara asalnya, ungkap Li.

Pemerintah China telah melakukan sejumlah upaya khusus dalam pertukaran budaya internasional, secara aktif berkontribusi terhadap keragaman budaya dunia serta meningkatkan inklusivitas dan keberlanjutan pembangunan ekonomi dan sosial global, tuturnya.

Li mengatakan bahwa Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China serta Administrasi Warisan Budaya Nasional China akan terus menjunjung tinggi Inisiatif Peradaban Global, memperkuat kerja sama dalam pertukaran budaya, dan melakukan hal yang diperlukan untuk mendorong perdamaian dunia, kerja sama, serta pewarisan dan pengembangan kebijaksanaan dan peradaban manusia.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023