... sudah naik jauh di atas harga eceran tertinggi, Rp20.000 per tabung... "
Palembang (ANTARA News) - Warga Kota Palembang hingga kini masih mengalami kesulitan mendapatkan gas  LPG (elpiji) tiga kilogram meskipun pemerintah kota setempat dan PT Pertamina telah beberapa kali melaksanakan operasi pasar.

Pada sejumlah pangkalan elpiji tiga kilogram resmi mitra PT Pertamina dan warung penyedia kebutuhan pokok di kawasan permukiman penduduk Sekip Ujung dan Perumnas Sako Palembang, Selasa, tidak memiliki persediaan tabung yang masih berisi gas itu.

"Pangkalan dan warung sekarang ini jarang memiliki persediaan isi tabung gas elpiji tiga kg, setiap ada pengiriman tabung ke tempat itu langsung habis didistribusikan kepada warga yang telah menitipkan tabung kosong sebelumnya," ujar Ridwan, salah seorang warga Sekip.

Menurut dia, operasi pasar yang digelar beberapa waktu lalu tidak menyelesaikan masalah kesulitan warga melakukan penukaran isi ulang tabung gas elpiji itu.

"Sekarang harga elpiji tiga kg sudah naik jauh di atas harga eceran tertinggi, Rp20.000 per tabung, bahkan di beberapa tempat harganya bisa lebih tinggi lagi lantaran tidak ada barangnya," ujar Ridwan pula.

Warga Palembang lainnya Riska mengeluhkan, akibat kesulitan mendapatkan elpiji tiga kilogram dan harganya sudah melampaui batas HET yang ditetapkan sebesar Rp14.000 per tabung, sejak sepekan terakhir telah beralih menggunakan tabung elpiji ukuran 12 kg.

"Kami cukup berat menggunakan elpiji 12 kg, karena harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan tabung tiga kg, namun karena kondisi sulit sekarang ini terpaksa sementara beralih ke tabung 12 kg itu," ujarnya.

(Y009/B014)

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013