Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa bumi dengan magnitudo 5,6 di barat daya Kota Sinabang, Aceh, akibat adanya aktivitas pada Investigator Fault Zone.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas pada Investigator Fault Zone," kata Daryono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Baca juga: BMKG imbau masyarakat tidak termakan hoaks dampak gempa bumi

Sebelumnya, pada Kamis pukul 00.47 WIB, gempa tektonik mengguncang Samudera Hindia barat Sumatera atau barat daya Kota Sinabang, Aceh.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,94 derajat Lintang Utara (LU) ; 93,10 derajat Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 445 km arah barat daya Kota Sinabang, Aceh, pada kedalaman 10 km.

Baca juga: Komunitas Sosial Sembalun rancang rumah tahan gempa dari bambu

Menurut dia, dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip).

Gempa bumi tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Banda Aceh dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Baca juga: Mahasiswa Universitas Brawijaya buat lampu penanda gempa bumi

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023