Tidak bisa kami sendiri membereskan ini, harus ada dukungan dan peran aktif dari asosiasi, masyarakat dan stakeholder lainnya
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengapresiasi Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi), yang turut mengawal proses masuknya barang-barang impor ilegal yang bisa berpotensi merugikan perkembangan UMKM di Tanah Air.

"Asephi sebagai wadah perajin di seluruh Indonesia, telah membentuk tim khusus untuk mengawal kebijakan waspada impor ilegal terhadap produk UMKM, bagi kebangkitan UMKM Tanah Air. Asephi bersama Menkop UKM," katanya saat konferensi pers dalam rangka soft launching Pembukaan Inacraft di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat.

Teten mengatakan saat ini pangsa pasar kerajinan Indonesia mencapai sekitar 2,5 persen dari pasar dunia, sehingga masih sangat dapat ditingkatkan. Terutama, karena didukung masyarakat Indonesia yang memiliki kreativitas tinggi, talenta inovatif, serta didukung budaya yang beragam.

Indonesia juga memiliki sumber daya alam hutan seluas 68 juta hektare (ha). Bahkan, menjadi produsen 85 persen rotan dunia dan nomor tiga produsen bambu terbesar dunia setelah China dan India.

Nilai ekspor produk kerajinan Indonesia sepanjang 2022 mencapai 949 juta dolar AS atau setara Rp14,685 triliun. Ekspor tercatat naik dibandingkan ekspor tahun 2021 yang sebesar 916 juta dolar AS atau Rp14,174 triliun.

Seiring peningkatan permintaan kriya di pasar global, Teten menilai sisi pemasaran maupun informasi perdagangan perlu dibereskan agar produk luar tidak mudah masuk ke Indonesia.

"Walaupun sebenarnya untuk ekspor masih sulit. Keluar (ekspor) susah, sementara kalau ke dalam (impor) gampang sekali. Tak heran kita dibanjiri produk impor ilegal. Hal ini yang sedang kami bereskan," ucapnya.

Asephi diharapkannya turut serta dalam menjaga produk kerajinan tangan dalam negeri tetap tumbuh dan tak tergerus oleh banyaknya produk kerajinan dari luar negeri.

"Asephi juga harus ikut patroli. Jika ada kain-kain, benang-benang, maupun produk kerajinan yang banyak dari impor, nanti laporkan kepada kami. Karena tidak bisa kami sendiri membereskan ini, harus ada dukungan dan peran aktif dari asosiasi, masyarakat dan stakeholder lainnya," tuturnya.

Baca juga: Teten wajibkan industri furnitur dan kerajinan berbenah
Baca juga: INACRAFT 2023 angkat kerajinan unggulan hingga budaya Sulawesi Selatan
Baca juga: ASEPHI sebut fesyen Indonesia sudah jadi sorotan dunia


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023