Terra Drone Corporation asal Jepang membentuk "Terra Agri" sebagai anak usaha baru di sektor pertanian berkelanjutan global, ingin memperluas precision agriculture dari Asia Tenggara ke pasar dunia. Avirtech menyediakan layanan penyemprotan pestisida dan pemetaan menggunakan drone, serta mengembangkan drone penyemprotan pestisida dengan teknologi gimbal yang pertama di dunia.

Tokyo, (ANTARA/PRNewswire)- Terra Drone Corporation, perusahaan terkemuka yang menyediakan teknologi pesawat nirawak (drone) dan Urban Air Mobility (UAM), merambah sektor pertanian presisi (precision agriculture) dengan mengakuisisi bisnis Avirtech, usaha rintisan ternama yang menyediakan layanan penyemprotan dan pemetaan dengan drone untuk sektor pertanian di Asia Tenggara. Terra Drone juga telah membentuk perusahaan baru bernama Terra Drone Agri di Malaysia, serta mengembangkan bisnisnya di Malaysia dan Indonesia dengan merek "Terra Agri".

Pemerintah dan perusahaan semakin mengakui manfaat teknologi drone karena banyak petani di seluruh dunia mengadopsinya. Hal ini disebabkan drone dapat meningkatkan keberlanjutan dengan penyemprotan pestisida yang efisien dan mengurangi jejak karbon.

Drone Industry Insights, perusahaan riset terkemuka dalam industri drone, mengakui Terra Drone sebagai salah satu penyedia layanan drone terkemuka di dunia, dengan lebih dari 3.000 proyek survei dan inspeksi yang telah berhasil diselesaikan di 10 negara berbeda. Anak perusahaan Terra Drone, yakni Unifly, telah menciptakan solusi Unmanned Traffic Management (UTM) yang paling banyak digunakan di Amerika Utara, Eropa, dan Timur Tengah.

Avirtech menyediakan layanan penyemprotan pestisida dan pemetaan dengan drone dan kecerdasan buatan (AI). Solusi Avirtech membantu petani kelapa sawit dan perusahaan perkebunan mengurangi kegagalan panen, serta menghemat biaya operasional sebesar 30%. Mampu terbang hingga 4.000 kali dalam satu hari, Avirtech berkontribusi terhadap budi daya tanaman secara ilmiah di lebih dari 200.000 hektar lahan yang tersebar di Indonesia dan Malaysia.

Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara produsen minyak kelapa sawit terbesar, bahkan kedua negara ini menguasai sekitar 80% produksi global[1]. Meski begitu, kedua negara ini juga menghadapi serangkaian masalah serius seperti deforestasi, dampak lingkungan, kesenjangan tenaga kerja, kelangkaan tenaga kerja, dan berbagai tantangan dalam bidang lingkungan. Lonjakan harga minyak kelapa sawit yang disebabkan oleh keterbatasan pasokan juga menjadi salah satu hambatan utama.

Melalui lini bisnis ini, Avirtech berupaya mengatasi masalah keterbatasan tenaga kerja, meningkatkan keselamatan kerja dan produktivitas di industri kelapa sawit. Avirtech juga berkomitmen untuk mendukung produksi minyak kelapa sawit yang berkelanjutan, serta memberikan nilai tambah sebagai investasi dalam Environmental, Social, and Governance (ESG).

Dengan menggabungkan kepakaran Terra Drone sebagai pemimpin global dalam Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dengan teknologi drone Avirtech dalam pertanian presisi, Terra Agri optimis mengalami pertumbuhan pesat di pasar Indonesia dan Malaysia.

[1] Catatan bagi redaktur:

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023