akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengenai sekolah-sekolah yang muridnya terlibat dalam aksi pembegalan dan tawuran
Jakarta (ANTARA) - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mengunjungi Mapolsek Tambora pada Senin (2/10) mendatang untuk mendalami kasus pembegalan dan tawuran dengan pelaku anak.

Penjabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah menyebut kunjungan tersebut untuk menindaklanjuti peristiwa Begal dan tawuran antara SMK Bhara Trikora Grogol Petamburan dengan SMK PSKD Jakarta Utara melibatkan 11 pelaku anak.

"Senin kita ke Polsek Tambora lagi nih. Jadi dari 11 anak itu ada delapan anak yang akan dikembalikan ke orang tua. Nah, nanti sebelum dikembalikan ke orang tua, kita akan ada semacam edukasi untuk orang tua, supaya nanti anak-anak ini tidak melakukan kejahatan-kejahatan seperti itu di ke depannya," ungkap Lia saat dihubungi wartawan di Jakarta pada Jumat.

Anak yang terlibat tawuran, ucap Lia, erat kaitannya dengan tindak pengabaian yang dilakukan oleh orang tua.

"Nanti masih akan kita lihat kembali, kita evaluasi. Apa sih yang mereka lakukan? Karena kan yang mereka lakukan ini adalah juga tadi bagian dari kesalahan yang dilakukan oleh orang tua, yakni pengabaian," ungkap Lia.

Selain itu, kata Lia, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengenai sekolah-sekolah yang muridnya terlibat dalam aksi pembegalan dan tawuran tersebut.

"Ada tiga sekolah yang saat ini menjadi fokus kita, dua di antaranya SMK Bhara Trikora Grogol Petamburan dan SMK PSKD Jakarta Utara yang kemarin terlibat itu," ungkap Lia.

Lia menyebut  berdasarkan kunjungan yang dilakukan sebelumnya ke Mapolsek Tambora, anak-anak yang terlibat tawuran kebanyakan akibat diprovokasi oleh kakak kelas dan juga alumni sekolah mereka.

"Jadi ini kan yang kemarin melakukan itu (pembegalan dan tawuran) itu anak-anak​​​​​​​ kelas 1 dan kelas 2 SMA. Nah, jadi ada kakak-kakak kelasnya dia, bahkan alumni-alumni dia itu yang mendoktrin anak-anak itu, memprovokasi begitu," kata Lia.

Doktrin tersebut, baik dari kakak kelas ataupun alumni, kata Lia, ditanamkan kepada anak-anak SMA yang baru masuk.

"Kita akan datangi sekolah-sekolah ini nih, karena kan nih anak-anak yang masih baru, yang baru kelas 1 SMA/SMK itu sudah terdoktrin oleh kakak kelasnya bahwa mereka punya musuh," pungkas Lia.​​​​​​​

Lia menuturkan, hal tersebutlah yang membuat anak-anak yang terlibat tersebut tidak berpikir panjang untuk melancarkan aksi kejahatan.

"Jadi mereka tuh enggak berpikir panjang gitu pada saat dapat informasi. Dan kayak sudah turun-temurun di sekolah bahwa dia punya musuh sekolah," ujarnya.

Mengenai tanggal pasti kunjungan ke sekolah, Lia menyebut akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak kepolisian dan Dinas Pendidikan setempat.

"Nanti kita koordinasikan dulu ke polisi sama Dinas Pendidikan ya," pungkasnya.

Sebelumnya, Polisi menangkap delapan anak pelaku pembegalan di Jalan Bandengan Utara, Rt 01 Rw 010, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat (Jakbar) pada Sabtu (15/9). Adapun kejadian pembegal tersebut terjadi pada Jumat (15/9) sekitar pukul 12.00 WIB.

"Korban dengan Inisial ARA (15) adalah pelajar SMK Perkumpulan Sekolah Kristen Djakarta (PLSD) yang terletak di Jalan Tanjung Wangi, Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut)," ungkap Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama saat dikonfirmasi pada Jumat.

Adapun pelaku, lanjut Putra, seluruhnya pelajar kelas XI SMK Bhara Trikora yang terletak di Jalan Hadiah Utama 1, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakbar.

Putra kemudian merinci inisial delapan pelaku pembegalan tersebut. "Pertama ARN (17), AB (17), PI (17), AP (16), BL (17), GSP (16), PA (16) dan BPM (17).

Imbas dari kejadian tersebut, pada Kamis (21/9) sekitar jam 14.00 WIB di Jalan Laksa 4 RT 6/RW 4, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat terjadi rencana "balas dendam" dari SMK PSKD dengan cara melakukan konvoi di wilayah hukum Polsek Tambora.

"Dengan sepeda motor dan membawa senjata tajam mencari pelajar SMK Bhara Trikora untuk balas dendam," kata Putra.

Sebelum ada korban, kata Putra, pihaknya menangkap tiga Dari gerombolan pelajar tersebut di Jalan Laksa 4, Jembatan lima, Tambora.
Baca juga: Polisi ringkus pelaku pemerkosaan anak bawah umur di Tambora
Baca juga: Komnas PA sambangi Polsek Tambora tindaklanjuti kasus pemerkosaan anak
Baca juga: Polisi tangkap delapan anak pelaku pembegalan di Tambora


Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023