Damon Albarn (vokal), Graham Coxon (gitar), Alex James (bass), dan David Rowntree (drum) tampil menjadi penutup acara Big Sound Festival pada Rabu (15/5) malam.
Riuh teriakan penonton menggema pada pukul 21.00 WIB, ketika lampu panggung utama festival dinyalakan. Panggung di Lapangan D Senayan itu dilengkapi dengan pencahayaan tiga dimensi sehingga memberikan efek sebuah lorong.
Albarn, yang berbusana kasual, keluar panggung. Penonton pun histeris melihat idola yang telah lama mereka nantikan.
"Damoooon!!" teriak sekumpulan penonton memanggil sang frontman.
"Selamat sore Jakarta! Luar biasa bisa tampil di sini. 24 tahun, dan akhirnya kami di sini," kata Albarn tentang penampilan perdana mereka di Jakarta.
Tanpa banyak bicara Albarn langsung memulai lagu "Girls and Boys" dari album ketiga mereka, "Parklife".
"Girls who are boys, who like boys to be girls, who do boys like they're girls, who do girls like they're boys. Always should be soemone you really love..." teriak penggemar melampiaskan kerinduan mereka pada lagu tersebut.
Lagu yang dirilis tahun 1994 ini menjadi pengantar para penggemar yang kebanyakan tumbuh dewasa pada era 1990an untuk menikmati malam bersama band yang telah merilis tujuh album tersebut.
Pada usianya yang ke-45, Albarn masih tampil enerjik.
Ia tidak menyia-nyiakan seluruh sudut panggung untuk menghibur penggemar, bergerak dari satu sudut ke sudut lain, melambaikan tangan, dan tentu saja berjingkrak-jingkrak di panggung bersama teman-teman band-nya.
Sesekali ia menyiram penonton barisan depan dengan air mineral dalam botol yang dia pegang.
Penonton pun terbawa dengan suasana yang diciptakan Albarn dan kawan-kawan.
Diiringi petikan gitar Coxon, betotan bass James, dan tabuhan drum Rowntree, penonton mengiringi Albarn membawakan lagu-lagu mereka seperti "There's No Other Way", "Badhead", dan "Popscene".
"You got a good strong voice!" puji Albarn yang disambut teriakan penggemar.
Antusiasme penggemar sepertinya menjadi penyegar tersendiri bagi para musisi di atas panggung. Banjir peluh tidak menurunkan kualitas performa mereka, terutama Albarn, untuk terus menghentak penonton.
Piawai
Blur piawai mengatur lagu yang mereka mainkan. Usai mengajak penonton berjingkrak dengan lagu upbeat, Blur mengajak penonton untuk sedikit tenang dengan "Out of Time" dari album "Think Thank" (2003).
Saat tiba giliran lagu "Coffee & TV" dibawakan, suasana makin memanas. Kali ini Graham Coxon menunjukkan suaranya dan Albarn menjadi vokal pengiring.
"So give me coffee and tv, history," suara Coxon membawa penonton mengenang kembali video klip single yang bercerita tentang susu kotak hidup yang mencari sang gitaris agar pulang ke rumah itu.
Bukan dari layar televisi, penonton yang berada di belakang pun melihat idola mereka melalui dua layar besar yang berada di kedua sisi panggung, sambil menikmati minuman kaleng.
Sambutan tak kalah meriah pun tak terelakkan saat Blur membawakan "Tender", yang malam itu menjadi ajang karaoke penonton. Sepanjang lagu, penonton ikut menyanyikan single dari album "13" itu.
Albarn dan kawan-kawannya belum kehilangan energi sampai lagu ke-11 dilantunkan. Kali ini, sang vokalis tak hanya bergerak di bibir panggung, tapi juga berjalan di lorong pembatas penonton sehingga berinteraksi langsung dengan penggemarnya.
Tak puas hanya berjalan di lorong, dengan bantuan petugas pengamanan Albarn pun diusung ke arah penonton bagian depan.
Sambil terus bernyanyi, Albarn meladeni penggemar yang ingin memegang tangannya. Sayangnya, ketika itu ia masih tampil menggunakan microphone kabel sehingga tak bisa terlalu jauh dari panggung.
Dan setelah lagu "This Is A Low", penonton riuh memanggil Blur kembali. Blur pun datang dan memainkan "Under The Westway", single terbaru yang dirilis Juli tahun lalu.
Tidak hanya satu, Blur memberikan empat encore berturut-turut kepada penonton Big Sound Festival. Mereka memilih untuk menghentak penonton pada lagu terakhir mereka.
"Kalian siap?" tanya Albarn.
Dan "Woohoo! When I feel heavy metal. Woohoo! And I'm pins and I'm needles", akhirnya lagu "Song 2" pun menjadi puncak penampilan Blur malam itu.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
