Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrie Brothers menawarkan tarif pengangkutan gas bumi paling rendah dalam tender hak khusus pembangunan pipa transmisi gas ruas Kaltim-Jateng sepanjang 1.200 km. Hal itu tertuang dalam berita acara pembukaan dokumen penawaran lelang hak khusus ruas transmisi gas bumi Kaltim-Jateng yang diperoleh pers di Jakarta, Kamis. Sebelumnya, Kepala BPH Migas Tubagus Haryono juga mengakui Bakrie Brothers mengajukan tarif paling murah, meski hal itu belum menentukannya sebagai pemenang lelang. Menurut dia, penentuan pemenang didasarkan pada tiga aspek yakni teknis, keuangan, dan administrasi. Dalam berita acara yang ditandatangani Direktur Gas Bumi BPH Migas, selaku ketua tim persiapan lelang, Saryono Hadiwijoyo, Bakrie menawarkan tarif pengangkutan gas bumi sebesar 0,769 dolar AS per mile mile British thermal unit (MMBTU). Dua peserta tender lainnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengusulkan 0,98 dolar AS per MMBTU dan PT Barata Indonesia 1,1 dolar AS per MMBTU. Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) selaku pelaksana lelang dikabarkan akan mengumumkan pemenang tender hak khusus pembangunan pipa transmisi senilai lebih dari 1,2 miliar dolar AS pada pertengahan bulan ini. Pada tender tersebut, hanya tiga perusahaan itu yang memenuhi persyaratan tender dan kemudian mengajukan dokumen penawaran harga. Dalam dokumen administrasi, Barata diketahui mengajukan jaminan dari Asuransi Ramayana senilai 1,875 juta dolar, PGN dari Bank Mandiri 1,45 juta dolar AS dan Bakrie Brothers mengajukan jaminan penawaran dari Bank BII 1,4 juta dolar AS. Peserta tender memang disyaratkan mengajukan jaminan kesungguhan penawaran yang dikeluarkan lembaga keuangan yang memiliki reputasi baik dengan nilai minimum 0,1 persen dari nilai investasi. Sedangkan, berdasarkan analisis keekonomian dalam dokumen keuangan masing-masing peserta, Barata Indonesia mengajukan "internal rate of return" (IRR) sebesar 14,4 persen, PGN 12 persen, dan Bakrie Brothers 12,29 persen.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006