Jakarta (ANTARA) - Bandar Udara (Bandara) Internasional Yogyakarta (YIA), salah satu bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I meraih Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) Tahun 2023.

Bandara YIA meraih peringkat 1 kategori manajemen energi di bangunan gedung dan industri.

"Pencapaian yang berhasil diraih Bandara Internasional Yogyakarta dalam PSBE tahun ini sekaligus melengkapi capaian pada PSBE tahun 2022 lalu, di mana Bandara YIA berhasil meraih peringkat 3 kategori gedung hemat energi sub kategori gedung hijau. Tentunya hal ini merupakan wujud apresiasi atas komitmen dan upaya AP I dalam mewujudkan misi perusahaan dalam memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Penghargaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Jumat (29/9) malam tersebut merupakan bentuk apresiasi tertinggi yang diberikan bagi entitas yang memiliki peranan dalam memajukan sektor energi dan sumber daya mineral di Indonesia dalam kurun waktu setahun terakhir, khususnya dalam bidang efisiensi dan konservasi energi serta penurunan emisi gas rumah kaca atau greenhouse gas.

Bandara YIA, lanjut Faik, merupakan salah satu bandara AP I yang dalam konsep pembangunan infrastrukturnya sangat memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan hidup. Selain itu, dalam manajemen operasional bandara, AP I juga turut mengimplementasikan kebijakan energi dan kebijakan lingkungan untuk mendukung bandara ramah lingkungan atau eco airport.

"Kami menjadikan momentum penghargaan ini sebagai pelecut semangat untuk terus dapat meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap pelestarian lingkungan hidup dan konservasi energi," ujarnya.

AP I menjelaskan Bandara YIA merupakan bandara dengan konsep greenfield airport yang dibangun dari lahan kosong dengan berpegang pada filosofi arsitektur yang berkelanjutan serta ramah lingkungan dan didukung dengan area terbuka hijau sebesar 19,84 persen dari total luas area, atau seluas 26.589,3 m2.

Dalam kegiatan operasionalnya, Bandara YIA juga didukung dengan penerapan berbagai perangkat utilitas yang mendukung konsep ramah lingkungan seperti penggunaan lampu LED, lampu penerangan jalan umum dengan solar cell, penggunaan fitur sleep mode pada elevator, lift, dan travelator.

Kemudian, penggunaan kaca bangunan sunergy green yang mampu merefleksikan sinar matahari dengan baik serta penggunaan chiller dengan sistem watercooled centrifugal chiller 800 TR dengan nilai COP 6.81 yang menggunakan regrigerant ramah lingkungan sehingga tidak merusak lapisan ozon.

Selain itu, AI I juga menyebut Bandara YIA telah menerapkan manajemen operasi berbasis trafik (MOT) sebagai upaya penghematan energi dengan mempertimbangkan kondisi trafik penerbangan dan penumpang sehingga dapat mengendalikan konsumsi listrik pada area zonasi terminal penumpang.

Sedangkan untuk mendukung konservasi air, AP I memanfaatkan penggunaan fasilitas stormwater management kawasan yang berfungsi untuk menangkap, mengumpulkan, mengolah, dan meresapkan air hujan untuk digunakan sebagai sumber air alternatif untuk mendukung operasional bandara.

Bandara YIA juga didukung dengan sanitair dengan fitur dual flush dan auto-faucet untuk menghemat penggunaan air serta pemanfaatan daur ulang air dari pengoperasian sewage treatment plant (STP) yang dimanfaatkan untuk penyediaan kebutuhan air pada peralatan cooling tower dan penyiraman tanaman.

Hingga 2022, AP I mencatat pemanfaatan air hujan di Bandara YIA mencapai 55.018 m3/tahun serta efisiensi air daur ulang dan pemanfaatan air hujan sebesar Rp1,1 miliar.

Atas berbagai upaya yang diterapkan AP I tersebut, Bandara YIA berhasil mencapai penghematan energi sampai dengan 2022 sebesar 5.584.501 kWh dibandingkan dengan 2020 atau setara Rp7,3 miliar dengan tarif listrik Rp1.324,7/kWh.

Selain berhasil dalam mencapai penghematan energi, penerapan manajemen energi di Bandara YIA juga berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca atau greenhouse gas di tahun 2022 sebesar 4.411 ton CO2e.

Atas penghargaan itu, Bandara YIA selanjutnya dinyatakan berhak untuk mewakili Indonesia dalam ajang ASEAN Energy Award yang akan digelar pada 2024 mendatang. ASEAN Energy Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada entitas usaha dalam bidang efisiensi energi dan pengembangan energi terbarukan di regional Asia Tenggara.

Baca juga: Kepala BMKG: YIA jadi bandara tahan gempa dan tsunami pertama di ASEAN
Baca juga: Bandara YIA Kulon Progo segera layani penerbangan internasional umrah
Baca juga: YIA dukung penuh konektivitas menuju DPSP Candi Borobudur

 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023