... tidak satu pun nama dia sebagai pengurus/direksi... "
Jakarta (ANTARA News) - Direktur II Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Arief Sulistyanto, mengatakan, rekening gendut Ajun Inspektur Satu Polisi Labora Sitorus (LS) langsung diblokir. 

LS memiliki dana Rp1,5 triliun dalam rekeningnya selama bertugas di Polres Sorong, Papua. Jumlah ini hampir sama dengan separuh keperluan pembangunan sistem transportasi cepat massa (MRT) koridor Jakarta Kota-Blok M.

"Sudah kami blokir rekeningnya, di situ juga dilihat transaksi di dalamnya. Hanya mungkin sedikit memakan waktu karena jumlah transaksi sebanyak itu dilakukan sejak 2007-2012," kata Sulistyanto, di Jakarta, Kamis.

Menurut jenderal polisi bintang satu itu, jumlah transaksi keuangan LS selama enam tahun yang mencapai triliunan rupiah itu merupakan akumulasi transaksi yang dihitung per debet, kredit dan saldonya.

Ditambah pula, perlu dibedakan antara rekening pribadi LS dengan rekening usaha bisnis yang dimilikinya. Apalagi ditemukan dari sejumlah perusahaan yang diduga berkaitan dengan rekening dia, tidak ada satu pun nama LS yang dicatut sebagai pengurus atau direksi di sejumlah perusahaan itu.

"Dari beberapa perusahaan yang diduga berkaitan dengan rekening dia, tidak satu pun nama dia sebagai pengurus/direksi. Cuma ada satu dia sebagai komisaris di satu perusahaan," ujarnya.

Sulistyanto mengatakan, tim gabungan Kepolisian Daerah Papua dan Tindak Pidana Ekonomi Khusus telah dibentuk sejak tiga minggu lalu dan terus melakukan penelusuran terhadap seluruh transaksi tindak pidana pencucian uang yang diduga dilakukan LS.

Tim tersebut melakukan penyidikan terhadap LS yang diketahui juga memiliki bisnis kayu dan migas. Kedua bisnis tersebut, diduga menghasilkan dana yang kemudian mengalir ke beberapa rekening, termasuk rekening LS.

Arief juga mengatakan ada sekitar 60 rekening yang diduga terafiliasi dengan rekening gendut LS dalam tindak pencucian uang. Namun, dia enggan menyebutkan jumlah secara rinci saldo rekening LS.

"Ada 60 rekening, banyak nama yang terafiliasi dengan LS. Dua perusahaaan, yaitu perusahaan kayu PT Rotua dan perusahaan migas PT SAW muncul di transaksi ke rekening LS," katanya.

Beberapa hari lalu, Polri menerima laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), menyebutkan Ajun Inspektur Satu Polisi  Labora Sitorus (LS) memiliki rekening gendut hingga mencapai Rp1,5 triliun. 

(A062/R007)

Pewarta: Ade Junida
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013