Kuala Lumpur (ANTARA) - Level partikulat atmosfer berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (PM2,5) di sejumlah wilayah di Semenanjung Malaysia pada Minggu petang kembali berada pada kategori tidak sehat.

Berdasarkan data dari Sistem Manajemen Indeks Polusi Udara yang dikeluarkan Departemen Lingkungan Hidup Malaysia pada pukul 18.00 waktu setempat, terdapat 11 wilayah di Semenanjung dalam level tidak sehat.

Indeks Polusi Udara (IPU) menunjukkan tingkat PM2,5 di Larkin, Johor, mencapai 155 yang menandakan kualitas udara di sana pada level tidak sehat.

Wilayah lainnya yang juga berada pada level tidak sehat tercatat di stasiun pemantau IPU di Bukit Rambai, Melaka, yang berada di angka 153. Lalu di Nilai, Negeri Sembilan, yang tercatat mencapai 153, selanjutnya Port Dickson di Negeri Sembilan mencapai 152, dan Cheras di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur mencapai 152.

Selanjutnya di Batu Pahat, Johor, yang tercatat mencapai angka 144, di wilayah Banting, Selangor mencapai 141, serta Bandaraya Melaka yang mencapai angka 139, di Segamat, Johor (117), serta di Sebrang Jaya Pulau Pinang (110).

Kualitas udara masuk level tidak sehat (kuning) jika PM2,5 mencapai 101-200 per mikrogram per meter kubik (µm/m3), sedangkan level sehat jika mencapai 0-50 µm per m3.

Pada Minggu petang, 10 wilayah di Malaysia yang memiliki kualitas udara sehat, dan semua berada di Pulau Kalimantan. Sedangkan 49 lainnya berada pada level moderat dengan PM2,5 berada pada angka 51-100 µm per m3.

Kabut tipis kembali terlihat di wilayah pusat kota Kuala Lumpur sejak Minggu pagi hingga petang.

Situasi kabut asap regional di situs Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASMC) yang diperbarui pada pukul 17.22 waktu setempat, menyebutkan gumpalan asap sedang hingga tebal yang berasal dari kelompok titik panas yang persisten teramati di Sumatera Selatan tertiup ke arah barat laut.

Banyak daerah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah masih diselimuti kabut asap sedang hingga tebal, dan kualitas udara pada tingkat tidak sehat hingga sangat tidak sehat, menurut situs tersebut, dilaporkan oleh banyak stasiun pemantauan di sana.

Kepada media setempat, pejabat di Kementerian Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Malaysia menyebutkan Departemen Lingkungan Hidup telah melaksanakan berbagai usaha dan inisiatif untuk mencegah insiden pembakaran terbuka dan asap setempat termasuk langkah menangani isu kabut asap lintas batas.

Baca juga: ASEAN kini punya pusat koordinasi dan kendali asap lintas batas
Baca juga: KLHK: Indonesia komitmen mengendalikan kabut asap lintas batas
Baca juga: Udara di 12 wilayah di Semenanjung Malaysia berstatus tidak sehat 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023