Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- KTT Group of 77 (G77) dan Tiongkok yang berlangsung selama dua hari telah ditutup, Sabtu lalu, di Havana, Kuba. KTT ini mendorong partisipasi dan aspirasi Global South dalam sistem tata kelola dunia.

China dan negara-negara berkembang lain berkolaborasi mempromosikan perkembangan kerja sama Selatan-Selatan.

Setelah menghadiri KTT G77 plus Tiongkok, Li Xi, anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (CPC), juga melakukan kunjungan resmi ke Kuba dari Sabtu-Senin, serta menemui beberapa pemimpin Kuba. Dia pun bertekad memperluas kerja sama praktis di berbagai bidang, dan saling mendukung untuk sejumlah isu yang berkaitan dengan kepentingan utama kedua negara.

Persahabatan China-Kuba yang erat dengan prinsip saling mendukung

Kuba adalah negara pertama di Belahan Bumi bagian Barat yang menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok.

Saat bertemu dengan Raul Castro, pemimpin revolusi sosialis Kuba, Li, juga menjabat Sekretaris Penegakan Disiplin Komisi Sentral CPC, berkata, persahabatan tradisional antara Tiongkok dan Kuba terjalin dengan baik, serta dibina dengan cermat oleh pemimpin generasi sebelumnya di kedua negara.

Pada 2022, Sekretaris Pertama Komite Sentral Partai Komunis Kuba (PCC) dan Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok. Kedua pihak juga menerbitkan pernyataan resmi tentang perluasan hubungan Tiongkok-Kuba pada era baru.

"Tiongkok siap meningkatkan pembangunan partai dan gerakan sosialis di kedua negara," tutur Li dalam pertemuan dengan Diaz-Canel.

Dalam naungan Belt and Road Initiative (BRI), Tiongkok dan Kuba mempererat hubungan dan memperluas kerja sama praktis di sejumlah bidang, seperti energi, pertanian, biofarmasi, sains dan teknologi, pendidikan, dan kebudayaan selama beberapa tahun terakhir. Kerja sama ini pun telah mendatangkan manfaat nyata bagi masyarakat di kedua negara. 

Pada masa pandemi Covid-19, kedua negara memprioritaskan keselamatan rakyat dan menjalin kerja sama antipandemi yang bermanfaat. Saat kondisi pandemi memburuk di Kuba, Tiongkok menyalurkan barang-barang persediaan yang sangat dibutuhkan, seperti ventilator, generator oksigen, makanan, dan obat-obatan.

Mengapresiasi bantuan Tiongkok dalam pembangunan ekonomi dan sosial Kuba, serta dukungan masyarakat Kuba bagi perjuangan gigih rakyat Kuba melawan sanksi dan blokade unilateral, Diaz-Canel bertekad menjaga persahabatan dengan CPC dan mempromosikan kerja sama praktis.

Ketika bertemu dengan Roberto Morales Ojeda, anggota Biro Politik dan Sekretaris Komite Sentral PCC, kedua pihak sepakat memperkuat sikap saling percaya dari sisi politik dan koordinasi strategis, memperluas kerja sama praktis di berbagai bidang, serta mempererat kerja sama dan sikap saling memahami seputar tata kelola. Selain itu, kedua pihak ingin berbagi pengalaman dan bekerja sama dalam bidang pengelolaan partai dan pemberantasan korupsi.

Kedua pihak turut menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman tentang kerja sama National Commission of Supervision Tiongkok dan Office of the Comptroller General Kuba.

Memajukan kerja sama Selatan-Selatan demi membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk manusia

Sebagai bagian dari keluarga besar Global South, Tiongkok aktif menjalankan kerja sama Selatan-Selatan dan berkontribusi terhadap pembangunan yang saling menguntungkan di negara-negara berkembang.

Tiongkok telah menyalurkan bantuan pembangunan kepada lebih dari 160 negara, bekerja sama dengan lebih dari 150 negara untuk mengembangkan BRI. Lebih lagi, Tiongkok juga mempromosikan kerja sama Global Development Initiative (GDI) bersama lebih dari 100 negara dan organisasi internasional.

Tiongkok bahkan telah membentuk Global Development and South-South Cooperation Fund dengan pendanaan total senilai $4 miliar.

"Dana tersebut menyediakan bantuan pembangunan tanpa syarat untuk beberapa negara berkembang, serta tidak mencampuri urusan internal negara lain. Dengan demikian, Global Development and South-South Cooperation Fund berperan besar mengembangkan tatanan ekonomi dan sosial baru yang adil dan berskala internasional," ujar Duta Besar Kuba untuk Tiongkok Alberto J. Blanco Silva.

"Tiongkok telah berdiri berdampingan dengan negara-negara Global South dan melindungi kepentingan kolektif negara-negara berkembang," kata Diaz-Canel kepada Li.

Mendorong langkah bersama agar membangun komunitas dengan masa depan bersama untuk manusia, Li berkata, Tiongkok siap bekerja sama dengan Kuba dalam melaksanakan GDI, Global Security Initiative, dan Global Civilization Initiative.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023