“PAN merasa gembira atas hasil lembaga survei indikator di Jawa Timur bahwa figur Erick Thohir memiliki nilai elektabilitas tertinggi di posisi calon wakil presiden, terutama di kalangan NU,”
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir tertinggi di Jawa Timur berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia.

“PAN merasa gembira atas hasil lembaga survei indikator di Jawa Timur bahwa figur Erick Thohir memiliki nilai elektabilitas tertinggi di posisi calon wakil presiden, terutama di kalangan NU,” kata Viva Yoga di Jakarta, Senin.

Dia menilai beberapa faktor yang menyebabkan elektabilitas Erick yang memiliki latar belakang keluarga NU memiliki nilai elektabilitas tertinggi, pertama, telah menjadi anggota kehormatan Banser dan dekat dengan pengurus struktural PBNU, kiai, dan alim ulama.

Kedua menurut dia, Erick Thohir sukses menjalankan tanggungjawab sebagai ketua panitia 100 tahun (1 abad) NU.

“Ketiga, kehadiran dan keterlibatan Erick di Banser dan kegiatan NU telah menambah semangat dan energi baru bagi keluarga besar NU dan kalangan generasi muda NU untuk berkiprah di dunia internasional,” ujarnya.

Selain itu menurut dia, Erick mampu membangkitkan ekonomi umat melalui bank syariah dan masyarakat ekonomi syariah (MES), figur yang gandrung di dunia sepakbola, seorang teknokrat dan pengusaha yang profesional, ramah, dan sederhana.

Dia menilai sosok Erick Thohir yang dekat dengan ulama lintas organisasi masyarakat keagamaan menjadi nilai tambah Erick sebagai kader umat dan kader bangsa.

“Yang menjadikan semangat Islam dan nilai keindonesiaan sebagai dasar atau pedoman dalam menjalankan amanat untuk masyarakat, bangsa, dan negara,” ujarnya.

Selain itu, Viva Yoga mengatakan terkait pendaftaran pasangan calon presiden/calon wakil presiden (capres/cawapres) yang akan di mulai pada 19 Oktober 2023, maka dalam menentukan kandidat cawapres sebaiknya memiliki kontribusi elektoral kepada pasangannya.

Hal itu menurut dia karena dari hasil lembaga survei, nilai elektabilitas capres tidak berbeda jauh selisihnya sehingga diperlukan figur cawapres yang akan menentukan tambahan elektoral untuk mencapai target menang pilpres.

Selain itu menurut dia, variabel elektabilitas figur cawapres adalah dimulai dari faktor integritas, rekam jejak, prestasi, keahlian, dan kultur, sehingga memberikan jalan terbaik untuk mencapai kemenangan di Pilpres 2024.

Diketahui, lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menduduki peringkat dua teratas sebagai bakal calon wakil presiden, dari hasil survei yang dilakukan di Jawa Timur.

"Warga Jawa Timur ketika kami tanyakan, paling banyak memilih Pak Erick Thohir sebagai bakal calon wakil presiden, kemudian disusul Mbak Khofifah diperingkat kedua sebagai pilihan masyarakat," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat paparan virtual, di Surabaya, Minggu (1/10).

Berdasarkan hasil survei, simulasi 19 nama semi terbuka Erick Thohir berada di posisi teratas dengan persentase elektabilitas sebagai bakal calon wakil presiden di mata warga Jawa Timur mencapai 17,2 persen sedangkan Khofifah 15,1 persen.

Kemudian di posisi ketiga survei tersebut ditempati oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Mahfud MD, dengan elektabilitas 11,5 persen.

Sedangkan bakal calon wakil presiden yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berada di urutan ketujuh dalam persoalan elektabilitas di Jawa Timur.

Survei tersebut dilakukan sejak tanggal 14 hingga 20 September 2023 dengan melibatkan warga Indonesia di Jawa Timur dan sudah memiliki hak memilih dalam pemilihan umum, dengan usia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Survei ini mengambil jumlah sampel sebanyak 1.810 orang dengan asumsi metode simple random sampling. Ukuran sampel 1.810 responden memiliki toleransi kesalahan margin of error sekitar lebih kurang 2.4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023