Saya senang, karena ada Bulog bikin pos pelayanan beras di pasar itu.
Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin menemukan harga beras relatif stabil saat meninjau Pasar Tramo Butta Salewangang, Kabupaten Maros bersama Bupati Maros Chaidir Syam.

Peninjauan harga kebutuhan bahan pokok dianggap penting sebagai tindak lanjut instruksi Presiden yang diteruskan ke Menteri Dalam Negeri kepada gubernur, bupati dan wali kota untuk melakukan pengecekan secara berkala.

"Makanya hari ini saya bersama Bapak Bupati Maros, setiap saat mengecek harga pasar, harga-harga di dalam pasar, kenapa? Kita kan mau mengendalikan inflasi," kata Bahtiar, di Maros, Senin.

Harga beras medium rata-rata Rp13.750/kg, untuk beras premium Rp14.500/kg dan beras SPHP (Bulog) Rp10.900/kg.

Adapun beras relatif stabil, karena terdapat tiga kios Bulog sebagai pengendali harga. Demikian juga stoknya dalam jumlah mencukupi. Bahtiar pun ingin daerah lain atau pasar lain juga kios Bulog hadir.

"Saya senang, karena ada Bulog bikin pos pelayanan beras di pasar itu. Ada kiosnya. Secara umum, harga-harga relatif terkendali, kecuali ada komoditas yang bukan kami penghasilnya seperti bawang. Saya kira ini kerja sama antardaerah harus dilakukan," ujarnya.

Sementara kebutuhan pangan, seperti harga ayam broiler Rp55.000-60.000/ekor, telur ayam ras Rp50.000/rak atau Rp 26.666/kg, dan daging sapi Rp120.000/kg, minyak curah 14/kg, bawang merah Rp20.000/kg, dan bawang putih Rp35.000/kg, cabai Rp25.000-30.000/kg.

Ia menjelaskan, 21 komoditas yang memberi pengaruh terhadap inflasi. Harga diupayakan tidak naik signifikan yang dapat menimbulkan gejolak di masyarakat. Dari pantauannya, telur mengalami sedikit kenaikan, bawang putih naik Rp5.000 per kilogram. Sayuran naik rata-rata Rp1.000 per ikat.

"Daging ayam relatif stabil dan daging sapi relatif stabil. Demikian juga harga beras di pasar sini," ujarnya pula.

Dia pun menginstruksikan operasi pasar dilaksanakan pada Senin dan Selasa. Diharapkan menjadi solusi selain melakukan gerakan menanam dan budi daya cabai.

Demikian juga cabai, agar Disperindag dan Ketahanan Pangan melakukan upaya agar tidak terjadi kenaikan harga, karena tidak jauh dari lokasi tersebut terdapat daerah penghasil cabai, yakni Lingkungan Dulang, Kelurahan Borong, Kecamatan Tanralili.

Salah seorang pedagang, Wati menyampaikan, telur mengalami kenaikan Rp2 per raknya, "Sebelumnya Rp45 sampai 48 ribu, sekarang Rp50 ribu," katanya pula.
Baca juga: Gubernur Sulsel setuju harga beras dinaikkan
Baca juga: Kelompok tani Sulsel berharap kenaikan HET beras

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023