PT Pelni sudah meminta kepada pemerintah untuk dapat penambahan kapal di wilayah timur seperti Papua dan Papua Barat
Manokwari (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Manokwari, Papua Barat, menyebutkan perlunya penguatan armada pelayaran perintis atau tol laut penumpang di wilayah itu.

Kepala Pelni Cabang Manokwari Jusuf di Manokwari, Selasa, menjelaskan semakin bertambahnya penduduk di Provinsi Papua Barat perlu dibarengi dengan penguatan armada yang memadahi.

“PT Pelni sudah meminta kepada pemerintah untuk dapat penambahan kapal di wilayah timur seperti Papua dan Papua Barat,” kata Jusuf.

Ia mengatakan moda transportasi laut masih menjadi transportasi utama pengangkutan warga antardaerah di Papua Barat dan Papua. Penambahan jumlah kapal akan menjadi penggerak roda perekonomian wilayah Papua Barat.

“Di wilayah Indonesia bagian barat, transportasi umum ada beberapa alternatif seperti bus, kereta maupun pesawat. Tapi kalau di sini, istilahnya kalau kapal sedikit, roda perekonomian juga harus menunggu karena waktu tempuh kapal cukup lama,” jelasnya.

Baca juga: Pelni luncurkan logo baru pada KM Kelud

Baca juga: Teluk Wondama butuh penambahan rute kapal dan penerbangan perintis


Ia menjelaskan saat ini di Manokwari hanya ada tiga kapal tol laut penumpang yang dioperasikan Pelni Manokwari yaitu Sabuk Nusantara 112, Sabuk Nusantara 96 dan Sabuk Nusantara 98. Ketiga kapal tersebut melayani rute daerah-daerah terpencil hingga pulau terluar di Provinsi Papua Barat.

“Kapal Sabuk Nusantara ini waktu tempuh pulang pergi ke Manokwari ada yang delapan hari dan 11 hari. Itu pun di Manokwari mereka harus perawatan dan isi bahan bakar 2-3 hari jadi cukup lama. Saat warga mau naik kapal, kalau sudah terlambat ya harus menunggu selama itu,” katanya.

Ia mengatakan Manokwari juga menjadi daerah transit untuk kapal Pelni dari Provinsi Papua yaitu Sabuk Nusantara 63 dan Sabuk Nusantara 94 dari Biak serta Sabuk Nusantara 81 dari Jayapura.

Menurutnya, jumlah kapal tersebut masih kurang untuk pelayanan di Papua Barat. Untuk mencapai pelayanan prima, setidaknya butuh tambahan 20 kapal lagi untuk melayani transportasi di wilayah Papua. Sehingga ketika ada kapal yang mengalami kerusakan atau butuh perawatan, tidak berpengaruh pada pengangkutan penumpang.

“Kami ingin suatu saat nanti punya pelayanan prima, satu penumpang satu tempat tidur. Semua penumpang mempunyai tempat yang layak di kapal. Kalau pemerintah mau pelayanan bagus di laut, ya memang armada harus diperkuat,” katanya.

Baca juga: Pelni Ambon terapkan pembatasan bagasi penumpang maksimal 40 kilogram

Baca juga: Pelni sebut usulan PMN Rp4 triliun untuk membuat tiga kapal baru

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023