Jakarta (ANTARA) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) optimistis penambahan sumber daya manusia (SDM) memperkuat upaya lembaga meningkatkan pelayanan dan melindungi pekerja migran Indonesia.

"Yang pasti kita sangat kekurangan SDM. Dengan ada penambahan SDM akan meningkatkan pelayanan sekaligus pelindungan, termasuk pencegahan keberangkatan PMI secara ilegal," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam konferensi pers "Hasil Seleksi Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) BP2MI Tahun 2022" di Jakarta, Selasa.

Baca juga: BP2MI telusuri riwayat kesehatan seorang PMI yang meninggal di Taiwan

Ia mengatakan dengan penambahan jumlah SDM di BP2MI, tidak hanya akan meningkatkan pelayanan, tapi juga memperkuat pelindungan dan pencegahan terhadap masyarakat Indonesia yang kemungkinan akan diberangkatkan secara tidak resmi atau ilegal.

Ia mencontohkan Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) di Kabupaten Sukabumi yang hanya memiliki dua staf. Sementara Sukabumi merupakan salah satu kantong PMI.

"Bagaimana bisa dua orang ini mengurus ratusan, bahkan ribuan orang yang datang melakukan proses penempatan pekerja migran, ditambah perlindungan. Kita juga kekurangan kantor perwakilan," tuturnya.

Benny menyampaikan kebutuhan SDM dan kantor pelayanan BP2MI tidak hanya di Sukabumi, tapi juga di berbagai daerah lainnya seperti di wilayah IndonesiaTtimur.

"Untuk tahun ini kita akan menambah kantor di Gorontalo dan Papua. Karena, saat ini orang mau berproses penempatan harus datang ke Manado, khususnya wilayah timur seperti Papua, Maluku," tuturnya.

Terkait seleksi PPPK di BP2MI, Benny menjamin perekrutan dilakukan secara profesional dan sesuai aturan yang berlaku, tidak melibatkan orang dalam.

"Saya tahu persis setiap isi berkaitan dengan penerimaan ASN atau PPPK selalu tidak lepas dari isu cara tidak benar, saya garansi di BP2MI itu tidak terjadi," ucapnya.

Benny meminta seluruh pihak mengawasi nama-nama yang dinyatakan lolos seleksi, termasuk mereka yang lulus setelah adanya surat optimalisasi dari Kementerian PAN-RB, termasuk memantau pelaksanaan seleksi PPPK tahun ini.

Ia mengemukakan pada Seleksi Pengadaan PPPK BP2MI Tahun 2022, ada 50 formasi yang dibutuhkan, namun hanya 30 orang yang lulus.

Kemudian, Kementerian PAN-RB menerbitkan surat optimalisasi agar posisi yang kosong tersebut diisi. Dari 44 pendaftar, hanya 13 yang dinyatakan lulus dan tujuh dinyatakan tidak ada yang melamar.

Baca juga: BP2MI peringatkan LPK agar tidak lakukan pungutan pada PMI

Baca juga: BP2MI: Tiga jenazah PMI dari Malaysia dipulangkan ke RI besok pagi


"Dari 13 orang itu, satu orang mengundurkan diri. Saya sudah tanya langsung ke yang mengundurkan diri, ia mengambil keputusan itu tanpa paksaan dan kesadaran diri," tutur Benny.

Seluruh hasil seleksi telah diumumkan secara terbuka di laman resmi BP2MI dan sscasn.bkn.go.id.

Benny juga mengumumkan Pelaksanaan Seleksi Pengadaan PPPK BP2MI Tahun 2023.

Terdapat 277 formasi tersedia, yakni 221 formasi khusus atau posisi untuk pegawai atau tenaga non-ASN BP2MI, yang saat mendaftar memiliki pengalaman kerja paling sedikit 2 tahun. Dan 56 formasi umum untuk seluruh WNI yang memenuhi persyaratan.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023