Nanded (ANTARA) - Kematian 12 bayi dalam sehari di sebuah rumah sakit di Maharashtra, India, pada Minggu telah memicu ketegangan politik di negara bagian tersebut.

Pada Selasa, politisi oposisi menuduh pemerintah setempat dan pihak RS melakukan kelalaian.

Ke-12 bayi termasuk di antara 24 pasien yang meninggal pada hari yang sama di RS Pemerintah Shankarrao Chavan di distrik Nanded, sekitar 600 km dari Mumbai, menurut pihak RS dan media lokal.

"Adik laki-laki saya yang berusia satu hari meninggal pada Minggu di rumah sakit itu, dan dia adalah bayi kelima yang meninggal. Kami melihat empat bayi lain juga meninggal," kata Yogesh Solanki.

Dia mengatakan unit kelahiran di RS itu penuh sesak pada Minggu. Empat hingga lima bayi dirawat dalam satu inkubator, yang seharusnya hanya untuk menampung seorang bayi.

Kepala RS Shankarrao Chavan, Shyamrao Wakode, tidak berkomentar tentang tuduhan itu atau tuduhan dari kelompok oposisi.

Dia hanya mengatakan lewat percakapan telepon singkat dengan Reuters bahwa dirinya tidak punya waktu karena seorang menteri sedang mengunjungi RS tersebut.

Sebelumnya pada Selasa, Wakode mengatakan kepada kantor berita ANI bahwa 12 pasien dewasa meninggal akibat berbagai penyakit, termasuk diabetes, gagal hati, dan gagal ginjal.

"Tidak ada kelangkaan obat atau dokter. Para pasien itu diberi perawatan yang memadai, tetapi tubuh mereka tidak merespons pengobatan, yang menyebabkan kematian," kata Wakode seperti dikutip ANI.

Pemerintah Maharashtra mengatakan pada Selasa bahwa mereka telah memulai penyelidikan atas kematian 24 pasien bayi dan dewasa pada Minggu.

"Dua puluh empat itu banyak. Kenapa banyak kematian terjadi dalam sehari? Kami akan menyelidiki apakah karena kekurangan obat, kekurangan staf, atau alasan lain," kata Menteri Negara Girish Mahajan kepada wartawan.

Para politikus oposisi menuduh pemerintah Maharashtra, yang dikuasai partai Perdana Menteri Narendra Modi dan koalisinya, melakukan kelalaian serius terhadap kematian bayi-bayi itu.

"Pemerintah BJP menghabiskan begitu banyak uang untuk publisitas, tetapi tidak punya uang membeli obat untuk anak-anak?" kata Rahul Gandhi, pemimpin partai oposisi Congress, di media sosial X.

Pada Selasa, pasien memenuhi lorong-lorong RS Shankarrao Chavan dan beberapa ekor babi berkeliaran di luar gedungnya. Kondisi seperti itu lazim ditemukan di sebagian besar RS pemerintah di India, negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.

Sistem perawatan kesehatan masyarakat di India tidak memadai karena kekurangan tenaga kesehatan dan peralatan. Rasio dokter per pasien di negara itu 0,7:1.000, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang merekomendasikan rasio 1:1.000.

Kematian pasien pada Minggu itu menjadi peristiwa kedua di Maharashtra dalam dua bulan terakhir. Pada Agustus, 18 pasien di sebuah RS pemerintah di wilayah Thane meninggal dalam 24 jam, menurut media lokal.

Sumber: Reuters
Baca juga: Tingkat kematian bayi perempuan di India lebih tinggi daripada laki-laki
Baca juga: Empat bayi tewas dalam kebakaran di RS India
Baca juga: Terlibat dalam perdagangan bayi, 12 orang ditangkap di India

 

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023